Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perfilman Hollywood Kini Rasakan Dampak Virus Corona

Perfilman Hollywood Kini Rasakan Dampak Virus Corona Leonardo DiCaprio | Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Los Angeles -

Industri perfilman Hollywood terkena dampak merebaknya virus corona atau Covid-19. Film terbaru James Bond: No Time to Die menjadi yang pertama bergeser jadwal perilisannya karena wabah ini.

Meski begitu, rumah produksi beberapa film belum mengubah jadwal penayangan karya mereka. Dilansir di laman cnn.com, rumah produksi Paramount Pictures misalnya, belum berencana memindahkan jadwal tayang film A Quiet Place Part II di Amerika Utara pada 20 Maret 2020. Begitu pun Walt Disney Studios untuk film Mulan yang direncanakan tayang di Amerika Serikat (AS) pada 27 Maret 2020.

Baca Juga: Begini Lho Tips Bikin Film Hanya dengan Kamera Ponsel

"Sia-sia untuk mencoba dan memprediksi apa yang akan terjadi sekarang, itu hanya bisa dijawab oleh pihak rumah produksi. Kita semua dalam mode menunggu dan melihat," ujar kepala analis di situs Boxoffice.com, Shawn Robbins, baru-baru ini.

Virus corona telah membayangi industri perfilman Hollywood menjelang musim panas. Padahal, musim panas merupakan periode menguntungkan bagi pelaku industri film global.

Musim panas biasanya diramaikan oleh sinema-sinema berkualitas yang disiapkan untuk menjadi blockbuster. Namun, apabila pasar luar negeri terus ditutup karena virus corona, maka rumah produksi dihadapkan pada dua pilihan. Pertama, tetap pada jadwal tayang semula dengan konsekuensi perolehan pemasukan lebih sedikit. Kedua, menunda perilisan film.

Asosiasi Pemilik Bioskop mengeluarkan pernyataan menyusul penundaan film James Bond: No Time to Die. Menurut mereka, bioskop akan tetap terbuka di seluruh dunia sesuai dengan kondisi setempat.

"Tentunya dengan komunikasi dan koordinasi dengan pejabat kesehatan setempat," tulis pernyataan tersebut.

"Bisnis film secara bersamaan bersifat global dan lokal. Semua teater di AS dan Kanada dan sebagian besar bioskop di seluruh dunia tetap terbuka," kata pernyataan itu.

Analis media senior di Comscore (SCOR), Paul Dergarabedian, mengatakan masih sulit untuk menilai dampak virus corona pada industri film. Pasalnya, pasar terbesar perfilman dunia di Amerika Serikat (AS) masih beroperasi.

"Ini adalah situasi yang terus berubah dan setiap studio harus membuat keputusan sendiri berdasarkan apa yang terbaik untuk film, karyawan, dan penonton mereka," ujar Dergarabedian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: