Harga minyak dunia diperkirakan Goldman Sachs akan terus terperosok hingga ke angka US$20 per barrel apabila perang harga antara Arab Saudi dan Rusia berkepanjangan. Pada hari ini, harga minyak sudah turun 25% ke level US$34,09 per barrel.
Terkait hal tersebut, saingan PT Pertamina (Persero) yakni, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menyatakan bahwa perseroan tidak akan terdampak dengan turunnya harga minyak.
“Model distribusi AKR adalah "pass through", di mana harga bbm kita pass ke customer dengan formula. Kami juga melakukan lindung nilai terhadap nilai tukar dollar, oleh karena itu pergerakan harga diperkirakan tidak akan berdampak kepada profitabilitas perusahaan,” kata Direktur AKR Corporindo, Suresh Vembu, dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (9/3/2020).
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Hancur Gaga-gara Ego Rusia-Arab Saudi
Ia mengungkapkan, ketika harga minyak jatuh pada tahun 2016, AKR terus mempertahankan atau meningkatkan margin perdagangan dan distribusi.
“Saat ini kami memonitor Net Open Position dan melakukan kontrol yang baik pada hal yang sama, jadi kami tidak melihat adanya masalah yang timbul dari pergerakan harga minyak yang tiba-tiba ini,” terangnya.
Baca Juga: Gegara Corona Minyak Dunia Anjlok, Indonesia Bisa Gak Tuh Manfaatin?
Lebih lanjut Ia menuturkan, penurunan harga minyak pada umumnya mendukung margin perseroan. Karena, usaha patungan BP-AKR telah mendorong pertumbuhan volumenya, dengan volume harian Februari naik 16% dibandingkan dengan Januari.
“Formula penetapan harga baru yang efektif mulai Maret 2020 juga memberikan margin yang sejalan dengan rencana investasi perusahaan dalam usaha patungan BP-AKR. Formula sebelumnya hanya efektif dari Januari 2020-Februari 2020 dan telah ditentang oleh perusahaan-perusahaan Distribusi BBM yang mengoperasikan gerai ritel,” pungkasnya.
Sebagai informasi, AKR bersama BP membangun usaha patungan yakni, PT Aneka Petroindo Raya (APR), untuk memperluas jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU). Totalnya, APR telah mengoperasikan 12 SPBU di Indonesia yang terdiri dari delapan SPBU di Jabodetabek dan empat SPBU di Surabaya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri