Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa yang Dimaksud Pandemi Global Virus Corona? WHO Bilang Kondisi saat...

Apa yang Dimaksud Pandemi Global Virus Corona? WHO Bilang Kondisi saat... Kredit Foto: Reuters/Denis Balibouse
Warta Ekonomi, Jenewa -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkah virus corona atau Covid-19 sebagai pandemi, penyakit menular yang menyebar dari satu orang ke orang lainnya di banyak negara pada waktu yang bersamaan.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengukuhkan bahwa wabah virus corona sekarang adalah pandemi setelah sebelumnya ia tidak menggunakan kategori itu selama beberapa minggu.

Baca Juga: WHO Tetapkan Virus Corona sebagai Pandemi Global

"WHO mengawasi wabah ini sepanjang hari penuh dan kami sangat khawatir karena tingginya tingkat penyebaran dan tingkat keseriusan, dan khawatir karena minimnya tindakan yang diambil.

"Oleh karena itu, kami menetapkan bahwa Covid-19 dapat dikategorikan sebagai pandemi," kata Ghebreyesus pada Rabu (11/3/2020).

Covid-19 adalah nama resmi untuk penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Pandemi terjadi ketika suatu penyakit menular dengan mudah menjangkiti satu orang ke orang lainnya di banyak negara pada waktu yang bersamaan.

Jaga keseimbangan kesehatan

Namun demikian, kata Dr Tedros, pemerintah berbagai negara belum terlambat mengambil tindakan.

"Semua negara dapat mengubah perkembangan pandemi ini," jelasnya.

Pemerintah di masing-masing negara harus "menjaga keseimbangan antara melindungi kesehatan, mengurangi gangguan dan menghormati kehidupan manusia".

Penggunaan istilah pandemi, lanjutnya, tidak mengubah langkah-langkah yang ditempuh WHO dan tidak mengubah langkah-langkah yang seharusnya dilakukan oleh masing-masing negara.

"Setiap hari kami menyerukan kepada negara-negara untuk menempuh langkah mendesak dan berani. Kami telah mengeluarkan peringatan secara jelas dan keras."

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan jumlah kasus di luar China meningkat 13 kali lipat selama dua minggu terakhir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: