Kendati dalam kondisi darurat corona, kegiatan bertaraf internasional, Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) 2020, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan tetap berlangsung. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah perwakilan negara di Asia, seperti Iran, Taiwan, India, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
"Dengan corona, dari tadinya 20 negara, ada yang tidak diundang lagi," ujar Moeldoko, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), saat meninjau kegiatan ASAFF, usai pembukaan yang dilaksanakan di Istana Negara oleh Presiden Jokowi.
Baca Juga: Antisipasi Dinamika Ekonomi Global dengan Produksi Pertanian dalam Negeri
Kewaspadaan akan penyebaran virus corona pun dilakukan cukup ketat. Setiap pengunjung dilakukan tes medis sebelum diperbolehkan masuk ke lokasi. Demikian juga dilakukan saat pembukaan di Istana, dengan maksimal suhu badan 37,5.
Moeldoko, menambahkan, kegiatan dua tahun sekali itu menjadi forum antarpeserta untuk membicarakan teknologi, isu strategis, dan bisnis bidang pertanian. Indonesia sebagai tuan rumah menyajikan berbagai sumber keunggulan, seperti buah tropis, rempah, dan yang untuk jamu, herbal.
"Wadah ini jadi forum untuk membuka market, harapannya, mulai ada transaksi," ujar Moeldoko.
HKTI, menurut Moeldoko, menjadi organisasi penjembatan antara petani dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, perguruan tinggi, dan perbankan. Kepentingannya agar hasil riset yang dihasilkan seharusnya dibagikan ke petani dan mempermudah pendanaan bagi petani.
"HKTI juga jadi solusi persoalan bagi petani, misal dari air, bisa dikomunikasikan dengan menteri berkaitan, pupuk kalau ada masalah, juga dijembatani," jelas Moeldoko.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum