Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selain Target Produksi Minyak, Pertamina EP Fokuskan Masalah Tumpahan Minyak

Selain Target Produksi Minyak, Pertamina EP Fokuskan Masalah Tumpahan Minyak Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Banyuwangi -

SKK Migas tahun 2030 berancana akan menargetkan produksi minyak 1 juta BOPD sesuai permintaan dan penetapan dari pemerintah.

Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno mengatakan, selain target produlsi minyak yang ditetapkan pemerintah, pihaknya  juga fokus terhadap Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan (K3LL).

"Selain target itu kami telah merumuskan protap ini agar potensi risiko kecelakaan kerja dapat dihindari dan diminimalkan dampaknya," tegas Julius  di Banyuwangi, Kamis (13/2/2020).

Baca Juga: Ambisi Berapi-api, Pertamina Kejar Rampungkan Digitalisasi SPBU dan Pertashop

Baca Juga: Saingan Pertamina Tak Gentar Meski Harga Minyak Drop

Terkait penenggulangan tumpah minyak. Secara tegas Julius mengatakan, PT Pertamina EP Asset 4 bersama 13 Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) diwilayah Jawa Bali Nusa Tenggara resmi tandatangani Prosedur Tetap (Protap) Penanggulangan Tumpahan Minyak.

Tujuannya kesepakatan bersama itu menanggulangi dan risiko yang dapat terjadi di lapangan migas, utamanya yang berada di wilayah lepas pantai (offshore), adalah terjadinya tumpahan minyak.

Sementara itu, Asset 4 General Manager PT Pertamina EP, Agus Amperianto menyatakan bahwa mengingat lokasi kerja Asset 4 ada yang beroperasi di laut, maka Protap ini sangat perlu untuk diadakan agar apabila terjadi operation failure di laut kita sebagai KKKS tahu harus berbuat apa dan kemana harus berkordinasi.

"Di area kami, terdapat Poleng Field yang 90% area operasinya berada di laut. Penunjang produksi dari Poleng Field untuk Minyak sebesar 2.754 BOPD atau 102,85% dari target dan Gas 4.050 MMscfd atau 101.08% dari target didapatkan dari Platform BW, CW, dan DW dengan 9 sumur produksi yang berada di laut Jawa. Maka dari itu, kami merasa Protap ini sangat penting. Karena kami bisa berkordinasi dengan KKKS dan instansi lainnya lebih mudah", ujar Agus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: