Lanjutnya, ia mengingat krisis yang terjadi pada 1998 dan 2008. Menurut Dia, pada 1998 ekonomi Indonesia tak selamat, sementara pada 2008 berhasil selamat dari krisis ekonomi global.
SBY menyebut banyak pakar ekonomi, pemimpin dunia usaha, dan elemen pemerintah di sejumlah negara khawatir pandemi Covid-19 bisa membuat dunia jatuh ke dalam 'resesi yang dalam dan panjang'.
"Bahkan ada yang mencemaskan kalau krisis ini jauh lebih berat dibandingkan krisis tahun 1998 dan tahun 2008 dulu," ujarnya.
Lebih lanjut, SBY menyatakan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) telah menjalankan kebijakan moneter dan tindakan 'berskala besar', antara lain mengalirkan dana US$700 miliar dan sejumlah tindakan moneter (bagian dari Quantative Easing).
"Kalau ekonomi kita kuat, semua fundamentalnya kokoh dan tak memiliki risiko apapun, kita boleh agak tenang," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil