Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, mendorong industri pariwisata dan ekonomi kreatif mengambil langkah antisipatif untuk meminimalisasi dampak negatif dari wabah virus corona (Covid-19).
"Untuk sementara agar bisa membatasi kegiatan-kegiatan seperti promosi pariwisata dan ekonomi kreatif, juga mengimbau para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif tidak menyelenggarakan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE) hingga wabah pandemi Covid-19 berlalu sesuai instruksi dari pemerintah," kata Wishnutama di Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Baca Juga: Wishnutama Siapkan Prosedur Jaminan Keamanan Wisatawan
Wishnutama pun mengapresiasi langkah cepat yang telah diambil sejumlah pemerintah daerah dan industri yang memutuskan untuk menunda kegiatan. Kalaupun operasional (di lokasi wisata) masih tetap berjalan, ia berpesan agar pihak-pihak terkait bisa memperhatikan secara baik waktu operasional, jumlah yang berkunjung, dan pengetatan pintu masuk berupa pengecekan kesehatan terhadap pengunjung hingga memastikan keamanan, kenyamanan, dan higienitas.
Contohnya, sambung dia, menjaga sanitasi dengan menyediakan akses ke sarana cuci tangan berupa air mengalir dan sabun antiseptik, menyediakan tisu atau masker, dan melakukan disinfeksi terhadap fasilitas yang ada. Selain itu, menyediakan alat pengukur suhu tubuh dan lainnya.
"Industri harus bisa memantau kesehatan lingkungan dan karyawan dengan baik. Serta selalu memantau perkembangan terkini dan berkoordinasi dengan pihak/lembaga terkait," ujarnya.
Sebelumnya, Dyandra Promosindo akhirnya memutuskan untuk menunda (postponed) pelaksanaan Indonesia International Motor Show (IIMS) yang semula dijadwalkan pada 9-19 April 2020 di JIExpo Kemayoran hingga situasi dianggap kondusif.
"Semula kami optimis bahwa dampak pandemik Covid-19 akan berlahan-lahan menyurut. Namun, perkembangan hari demi hari justru ke arah sebaliknya. Pasien terjangkit pandemik Covid-19 makin bertambah, sekolah kini diliburkan, sejumlah tempat umum dan hiburan ditutup sementara, karyawan juga sudah banyak yang bekerja secara remote sehingga bersama dengan pemerintah dan stakeholders lainnya, kami yakin penundaan adalah langkah terbaik dan bijak di saat sulit ini," ujar Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum