Berdasarkan data perhitungan prognosa ketersediaan dan kebutuhan beras yang dilakukan oleh Badan Ketahahan Pangan Kementan, stok beras dinyatakan aman, bahkan sampai dengan akhir Mei 2020 masih surplus sekitar 7,77 juta ton.
"Sehingga perkiraan surplus untuk komoditas padi juga memberikan angin segar bagi eksportir beras," ujar Gatut.
Lebih lanjut Gatut mengatakan bahwa selain upaya peningkatan ekspor beras khusus, pemerintah juga tengah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing beras umum di pasar intenasional, salah satunya penggunaan mekanisasi pertanian untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi.
Baca Juga: Kostratani Kawal Panen Raya Maret-April 2020
"Memasuki masa panen raya padi, Kementerian Pertanian menginstruksikan Brigade Alsintan yang ada di Dinas Pertanian di kabupaten/kota dan provinsi untuk melayani permintaan panen dari petani," ujar Gatut.
Gatut pun menyebutkan bahwa penggunaan mekanisasi pertanian pada saat panen padi selain menurunkan biaya produksi dan memperbaiki kualitas, gabah kering panen yang dihasilkan juga salah satu upaya untuk meminimalkan interaksi pekerja untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: