Parah Banget, Kalau Penduduk Tak Jaga Jarak, 2,2 Juta Penduduk Negara Ini Bakal Jadi Korban Corona
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan perpanjangan pembatasan jarak fisik (physical distancing) sampai akhir April, sebab jumlah korban meninggal di AS diprediksi melonjak selama dua minggu.
Para pengurus Gugus Tugas Coronavirus Gedung Putih telah mengatakan, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona akan membunuh sebanyak 2,2 juta orang AS jika tak ada langkah mitigasi.
"Puncaknya, titik kematian tertinggi kemungkinan akan mencapai beberapa minggu. Itu akan jadi kerugian terbesar. Karena itu, kami akan memperpanjang pedoman kami hingga 30 April guna memperlambat penyebaran," jelas Trump, dikutip dariĀ SCMP, Senin (30/32020).
Baca Juga: Trump, Kamu Punya Segalanya untuk Selamatkan Umat Manusia, Tapi Sikapmu ke China: Amat Disayangkan!
Besok (31/3/2020), Trump dan tim Gugus Tugas Corona AS akan menyimpulkan hasil temuan, data pendukung, dan strategi kepada para penduduk AS.
Trump menambahkan, "kami berharap pada 1 Juni kami sudah ada di tahap menuju pemulihan."
Sebelumnya, pedoman pembatasan jarak fisik itu akan dicabut jelang paskah pada 12 April. Namun, rencana itu ternyata hanyalah aspirasi, menurut Trump.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: