Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Profil Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Jokowi yang Kontroversial dan Dapat Banyak Kritikan

Profil Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Jokowi yang Kontroversial dan Dapat Banyak Kritikan Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tengah mendapat sorotan tajam lantaran tetap mempersiapkan pemindahan ibu kota (IKN) di tengah pandemi corona.

Faisal Basri bahkan mengatakan Luhut lebih berbahaya dari virus corona di Twitternya. Tagar LuhutPengkhianatRI sampai Luhut 'The Real President' juga sempat ramai di Twitter.

Selain Faisal, eks Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu juga ikut 'menyerang' Luhut. Melalui video yang diunggah di akun Said Didu, video itu berjudul 'MSD: LUHUT HANYA PIKIRKAN UANG, UANG, DAN UANG'

Baca Juga: Kalau Gak Paham Corona Mending Pak Luhut Diam Saja Lah

Dalam video itu, Said Didu yang juga pengamat BUMN menyoroti persiapan pemindahan ibu kota negara (IKN) dan menghubungkannya dengan penanganan COVID-19. Said menilai pemerintah saat ini lebih mementingkan peninggalan monumental (legacy) berupa ibu kota baru di atas permasalahan lainnya.

Di balik sederet kontroversi yang ada, pria kelahiran Toba, Samosir, Sumatera Utara 28 September 1947 ini memang sudah malang-melintang di dunia pemerintahan maupun karier di dunia militer.

Luhut merupakan putra pertama dari lima bersaudara. Ayahnya yang sebelumnya hanya seorang sopir bus memiliki nasib yang baik hingga kemudian bisa bekerja di sebuah perusahaan sekaligus sekolah di Amerika Serikat.

Ia menempuh pendidikan di SMA Penabur, Bandung dan turut mendirikan organisasi Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) yang berjuang dan mengumpulkan pelajar dan mahasiswa menentang Orde Lama dan PKI. Sejak kecil, Luhut dididik dengan keras untuk bersikap jujur, belajar, kerja keras, dan kerjakan yang terbaik.

Luhut juga kerap mencetak prestasi yang tak terhitung jumlahnya. Ia dianggap piawai dalam berkomunikasi. Pria yang akrab dengan sebutan Opung di kalangan wartawan ini merupakan Duta Besar RI untuk Republik Singapura di era B.J Habibie.

Di era kepemimpinan Gus Dur, Luhut juga dipercaya menjabat sebagai menteri perdagangan dan industri meski dalam waktu singkat saja (2000-2001).

Dalam karir militernya, Luhut menghabiskan di Kopassus TNI AD. Beberapa jabatan penting berhasil ia sandang seperti Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) hingga Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat.

Selain menggeluti bidang militer, Luhut Panjaitan juga memiliki aktivitas sosial. Ia pernah menjadi Ketua Federasi Olahraga karate-do Indonesia (2009-2010), Pendiri Yayasan DEL, Pendiri Yayaysan Luhur bakti Pertiwi, Pendiri Yayasan Lingkar Bina Prakarsa dan Pembina Relawan Bravo 5 Pendukung Jokowi-JK (2014).

Luhut juga merupakan Kepala Staf Kepresiden Indonesia pertama pada tahun 2014 silam. Hingga pada tanggal 12 Agustus 2015, Luhut ditetapkan oleh Presiden menjadi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan sebelum dipindahkan lagi menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada tanggal 27 Juli 2016.

Suami dari Devi boru Simatupang ini juga pernah menjadi Komandan Pusat Kesenjataan Infantri di Bandung. Saat menjabat Komandan Korem di Madiun, dia meraih prestasi sebagai Komandan Korem terbaik.

Pada saat mudanya, ayah 4 anak ini juga aktif sebagai atlet renang, karate, judo dan terjun payung. Bahkan ia pernah menjadi atlet renang dari Provinsi Riau. Dia juga pernah meraih medali di PON di Bandung. Ia dikenal rajin mengikuti olahraga karate dan judo serta terjun payung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: