Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usut Punya Usut, Ternyata Penutupan Gerai Ramayana Sudah Sejak . . .

Usut Punya Usut, Ternyata Penutupan Gerai Ramayana Sudah Sejak . . . Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manajemen PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) kelihatannya memang sudah lama berencana melakukan penutupan gerai yang saat ini menimpa pada gerai Ramayana Depok.

Hal tersebut terungkap dalam paparan publik perseroan yang digelar pada 20 Agustus 2019 lalu. Kala itu, Sekretaris Perusahaan Ramayana Setyadi Surya menyatakan perseroan sudah sejak tahun 2016 mulai menutup dan melakukan pengecilan 18 gerai supermarket.

Awalnya, gerai yang seluas 180 ribu meter persegi dibuat menjadi 95 ribu meter persegi saja. Upaya ini dilakukan agar laba perusahaan tidak semakin tertekan.

Baca Juga: PHK Karena Kesulitan Keuangan, Investor Jatuhkan Harga Saham Ramayana

Pasalnya, terjadi penurunan pendapatan di sektor supermarket sebesar 3,5%. Namun, untuk pendapatan departemen store perseroan mencatatkan pertumbuhan hingga 2,7%.

Untuk itu, dalam rencana ke depan perseroan salah satunya adalah melakukan penelaahan kinerja setiap gerai secara berkesinambungan.

Baca Juga: Sepak Terjang Ramayana Si Toko Serba Ada yang PHK Ratusan Karyawan

Selain itu, Manajemen juga menyatakan akan secara berkesinambungan mencari alternatif barnag yang lebih murah untuk menanggapi melemahnya daya beli. Perseroan pun berniat melaksanakan pengetatan pengendalian biaya. Tapi dalam waktu bersamaan melakukan pembukaan gerai baru.

Perseroan juga menyiapan beberapa strategi yakni pertama, menyediakan produk-produk fast fashion yang berkualitas, keren dan dengan harga terjangkau. Kedua, melanjutkan program transformasi toko. Ketiga, menambah gerai dengan konsep “Life Style Mall”.

Keempat, meningkatkan traffic pengunjung mall Ramayana dengan bekerjasama dengan berbagai tenant. Kelima, Melakukan efisiensi untuk mengantisipasi kenaikan tarif dan biaya. Ketujuh, memperluas bisnis ke platform e-commerce. Dan terakhir, berkolaborasi dengan partnet e-wallet.

Baca Juga: Rumahkan 87 Karyawan dan Stop Berkiprah secara Permanen, Bye-Bye Ramayana Depok!

Sebagai informasi, Ramayan diketahuitengah mengalami kesulitan keuangan hingga harus merumahkan ratusan karyawannya dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kepala Disnaker Kota Depok, Manto Djorghi menyatakan bahwa di Ramayana Depok saja perusahaan melaporkan akan ada 159 karyawan yang terkena PHK. Semakin seriusnya dampak wabah virus corona terhadap kelangsungan bisnis mau tak mau memaksa manajemen Ramayana menutup operasional dan merumahkan ratusan karyawan dalam sekali waktu. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: