Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Merinding Lihat Isi Surat Luhut: Saya Tak Pernah Mengingkari Sumpah!!

Merinding Lihat Isi Surat Luhut: Saya Tak Pernah Mengingkari Sumpah!! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Bisar Pandjaitan melalui akun Instagramnya mengunggah sebuah surat dengan judul 'Setiap Tindakan Ada Konsekuensinya'.

Dalam surat tersebut Luhut menceritakan tentang hidupnya sebagai seorang prajurit. Ia mengatakan dirinya sudah terbiasa menghadapi banyak pertempuran.

Berikut isi surat Luhut, seperti dilihat, Sabtu (11/4/2020).

Saya menghabiskan lebih dari 30 tahun masa hidup saya sebagai seorang prajurit, tanpa pernah merasa ada keraguan ketika terjun ke daerah operasi. Sebagai seorang prajurit Kopassus atau yang dulu disebut RPKAD pun saya terbiasa menghadapi banyak pertempuran jarak dekat, dengan situasi yang sangat mencekam.

Baca Juga: Luhut Sakit? Ealah... Jubirnya Bilang: Baru Treadmill Satu Jam

Baca Juga: Disuruh Minta Maaf Malah Kirim Surat Klarifikasi, Luhut Terlanjur Emosi, Said Didu Bakal...

Semua itu saya ingat waktu saya masih bujangan dan bahkan setelah saya menikah. Pada saat itu bahkan tidak pernah terlintas di pikiran saya bahwa seorang prajurit RPKAD itu bisa mati terkena peluru. Sampai suatu ketika saya terjun di Timor Timur bersama anak buah saya, keesokan harinya saya ketahui ternyata anak buah saya ada yang mati.

Tapi itu semua kami lakukan karena kecintaan dan janji kami pada Sumpah Prajurit dan Sapta Marga. Yang menjadi sebuah pedoman dan sumpah dari seorang perwira sewaktu kami jadi taruna di Lembah Tidar.

Jadi saya tidak akan pernah mengingkari sumpah saya sebagai seorang prajurit. Tapi saya baru disadarkan saat kehilangan prajurit saya di daerah operasi, pada tahun 1975. Ternyata manusia memang terdiri dari darah daging dan tulang, juga emosi.

Namun ketika saya pensiun sebagai tentara, begitu banyak perspektif hidup yang berubah. Terutama “utang” yang saya miliki kepada istri dan anak-anak.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: