Hari kedua penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berdampak pada penurunan jumlah penumpang angkot di terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Penurunan jumlah penumpang mencapai delapan puluh persen.
Selain dari penurunan jumlah penumpang, setiap angkot juga dibatasi hanya bisa mengangkut lima orang penumpang sesuai dengan aturan PSBB.
Baca Juga: Pelanggar PSBB Dipenjara, Gerindra Gak Terima, Sampai Bilang: Napi Saja pada Dibebasin
"Biasanya saya bisa bawa sepuluh orang penumpang, sekarang dibatasi cuma lima orang. Di dalam terminal sepi penumpang, terus kita dibatasin juga bawa penumpang, dua kali merugi kita," ujar sopir angkot di Terminal Kampung Rambutan, Rizal, Sabtu (11/4/2020).
Ia menambahkan, semua sopir angkot merugi dengan adanya pembatasan jumlah penumpang. Pria yang harus mencari uang setoran sebanyak Rp100 ribu itu mengaku sering nombok untuk membayar setoran.
"Untuk bayar setoran aja kita sering nombok, apalagi buat makan. Kawan-kawan yang lain juga sudah banyak yang berhenti bawa angkot," tambah Rizal.
Ia juga menyayangkan sikap dari pemerintah yang memberikan bantuan hanya kepada pengemudi ojek online dan melupakan nasib sopir angkot. Rizal berharap pemerintah juga memperhatikan nasib para supir angkot yang turut merasakan dampak dari PSBB.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum