Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Panic Buying?

Apa Itu Panic Buying? Senin (2/3) kondisi salah satu supermarket di Kelapa Gading dipenuhi oleh sejumlah pembeli. photo @al_bert17 #jktinfo | Kredit Foto: Instagram/jktinfo

Panic buying dan panic selling dalam skala besar dapat memiliki dampak dramatis yang mengarah pada perubahan pasar dalam berbagai skenario.

Sebagaimana diketahui, tak sedikit masyarakat yang melakukan panic buying terkait mewabahnya virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Tak hanya di Indonesia, warga luar negeri pun melakukan panic buying salah satunya dengan memborong tisu toilet.

Akibat dari ketakutan akan virus corona, masyarakat jadi ramai-ramai memborong sembako, masker, cairan pembersih tangan atau hand sanitizer, sabun, bahkan sampai alat pengukur suhu tubuh. Di sejumlah minimarket dan supermarket besar di Ibu Kota salah satunya, barang-barang kebutuhan pokok kosong melompong.

Ludes diborong, seperti beras, telur minyak goreng, gula pasir, mi instan, dan makanan lainnya. Begitupun dengan alat-alat kesehatan.

Hal ini karena masyarakat takut tak kebagian stok bahan makanan bila pemerintah sampai menerapkan lockdown (karantina aktivitas publik), meski pada akhirnya yang dipilih adalah kebijakan dirumahaja, seperti, belajar, beribadah, dan bekerja dari rumah (Work From Home/WFH).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: