Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Angkatan Laut AS Copot Kapten Kapal karena Alasan Tak Biasa, Rupanya...

Angkatan Laut AS Copot Kapten Kapal karena Alasan Tak Biasa, Rupanya... Kredit Foto: Reuters/Mass Communication Specialist 3rd Class Nathan Parde-US Navy/Handout
Warta Ekonomi, Washington -

Sebuah laporan investigasi yang baru-baru ini diperoleh dari Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa kapten kapal perang USS Decatur dipecat dari posisinya Januari lalu. Musababnya, ia berbohong soal koordinat lokasi kapal ke layanan Angkatan Laut Amerika, yakni Armada Ketiga.

Laporan koordinat lokasi kapal USS Decatur tidak akurat atau tidak sesuai dengan fakta.

Baca Juga: Kru Terinfeksi Corona di Kapal Induk AS Bertambah, Kini Jumlahnya Capai...

Juru bicara Armada Ke-3 Angkatan Laut AS, Letnan Rochelle Rieger, mengungkapkan kepada Task dan Purpose pada 16 Januari bahwa kapten John "Bob" Bowen telah dipecat dari posisinya sebagai komandan USS Decatur.

Layanan Angkatan Laut AS, kata dia, kehilangan kepercayaan atas kemampuannya untuk memerintah setelah dilakukan investigasi.

Hampir tiga bulan kemudian, San Diego Union-Tribune memperoleh catatan dari investigasi tersebut, yang merinci bahwa Bowen telah melaporkan koordinat palsu ke Armada Ke-3 dalam upaya untuk menutupi pemberhentian empat jam untuk pemeliharaan pada poros baling-baling yang keluar dari keterpaduan saat bepergian antara Hawaii dan California Seal Beach Naval Weapons Station pada 13 September.

Untuk membuatnya tampak seolah-olah kapal perusak kelas Arleigh Burke itu tidak pernah berhenti selama perjalanannya, Decatur's Combat Information Center menonaktifkan Link 16 dan sistem elektronik Global Command and Control untuk mencegah posisi aktual kapal dikomunikasikan secara otomatis.

"Ada selembar kertas di mana waktu dan kecepatan dihitung," kata seorang pelaut yang menyatakan bahwa dia menolak untuk berpartisipasi dalam kebohongan tersebut.

"Itu, menurut pendapat saya, dirancang agar terlihat seperti kita melanjutkan jejak kita ... ketika kita tidak melakukannya," ujar pelaut yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dikutip Sputniknews, Selasa (14/4/2020).

Namun, ketika diwawancarai oleh penyelidik, Bowen mengklaim dia tidak ingat memerintahkan kru untuk mematikan pelacak elektronik atau melaporkan koordinat palsu. Pada saat yang sama, dia mengakui memberi tahu petugas jembatan untuk tidak berkomunikasi dengan Armada ke-3 bahwa mereka sudah mati atau tidak aktif di air.

"Saya tidak mengerti manfaat dari tidak memberi tahu mereka posisi kami," kata Bowen kepada investigator, menurut transkrip investigasi.

“Oke, kami tidak memberi tahu mereka bahwa kami akan (mati di air) untuk melakukan (kalibrasi nada). Baiklah tidak apa-apa. Tetapi mengapa kita perlu memalsukan posisi kita? Itu tidak masuk akal bagi saya."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: