Akibat corona, Ford memperkirakan kerugian ratusan juta dolar AS pada kuartal pertama 2020. Tak cuma itu, pendapatannya pun akan menurun.
Perkiraan kerugian itu berada di kisaran US$600 juta (sekitar Rp9,4 T). Sementara itu, pendapatannya anjlok menjadi US$34 miliar (sekitar Rp534,4 T). Sebagai perbandingan, Ford menghasilkan US$39,7 miliar pada kuartal IV 2019 dan US$40 miliar pada kuartal I 2019.
"Penjualan kendaraan Ford pada kuartal I turun 21% daripada tahun lalu, sebagian besar terjadi akibat produksi dan permintaan yang menurun akibat corona," kata CFO Ford, Tim Stone, dilansir dari Business Insider, Selasa (14/4/2020).
Baca Juga: Abang Ojol VS Sopir Angkot, Siapa Paling Merugi Akibat Corona?
Bulan lalu, Ford mengambil sejumlah pinjaman demi meningkatkan posisi kas di neraca dan menangguhkan dividennya.
Dengan ketersediaan modal senilai US$30 miliar, Stone mengatakan, "kami punya cukup uang tunai untuk bertahan setidaknya hingga akhir kuartal ketiga tanpa produksi kendaraan tambahan ataupun tindakan pendanaan."
Perlu diketahui, seluruh operasional manufaktur Ford di Amerika Utara dan Eropa ditutup untuk saat ini, tanpa tanggal pasti kapan itu akan dibuka kembali?
Namun, perusahaan sedang menyusun strategi untuk membuka kembali pabrik secara bertahap. Sementara, jaringan pasokan dan fungsi dependen lainnya akan dimulai pada kuartal kedua dengan peningkatan standar keselamatan untuk melindungi pekerja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: