Kebijakan relaksasi kredit yang diberikan pemerintah di tengah pandemi Covid-19, telah membantu keberlanjutan usaha pelaku UMKM sehingga mampu bertahan menghadapi kondisi yang menantang saat ini.
Setidaknya hal tersebut diakui oleh Khairiri (46 tahun), pedagang kue bolu susu khas Bandung di bilangan Duren Tiga, Jakarta Selatan, yang merupakan debitur kredit mikro BRI.
Khairiri yang berasal dari Demak, Jawa Tengah ini menjadi salah satu dari ratusan ribu debitur UMKM BRI yang mendapatkan relaksasi pinjaman dari perseroan, seiring pandemi Covid-19 yang berdampak pada usahanya.
Baca Juga: Dirut BRI Buka-bukaan Skema Relaksasi UMKM Terdampak Covid-19
Dia mengungkapkan semenjak virus Corona menyebar di Ibu Kota Jakarta, usaha dagangan kue Bolu Susu Lembang terus mengalami penurunan. Sebelum pandemi Covid-19 merebak, Khairiri biasanya mengantongi pendapatan sebesar Rp8 juta per bulan. Saat ini pendapatannya menurun sebesar 70% karena pelanggannya berkurang imbas dari sepinya aktivitas masyarakat karena wabah Corona.
"Pelanggan berkurang, jalanan juga sepi apalagi orang tidak ada yang lewat. Namun, saya juga melayani pembelian melalui online, jadi adalah yang beli lewat online, meski tidak seramai hari-hari biasanya," ujar Khairiri di Jakarta, Senin (13/4/2020).
Pendapatan usaha yang merosot tersebut membuat Khairiri kelimpungan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Bapak dari empat orang anak ini bahkan khawatir usahanya semakin berat, bahkan bisa tutup apabila pandemi Covid-19 ini berlangsung lama.
"Kalau kondisi seperti ini terus usaha saya bisa tutup. Kalau empat bulan atau delapan bulan ya masih bisa kita penuhi (kebutuhan), tapi kalau sudah sampai setahun mungkin ya berat," tambah Khairiri yang menyewa toko untuk usaha sekaligus tempat tinggalnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti