Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Tepok Jidat! Trump Ungkap Hal yang Belum Pernah Dilakukan Selama Konferensi Pers

Bikin Tepok Jidat! Trump Ungkap Hal yang Belum Pernah Dilakukan Selama Konferensi Pers Kredit Foto: Reuters/Brian Snyder
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Donald Trump membuat konferensi pers yang "paling membuat mulut menganga, mata terbelalak dan kepala pusing" pada Senin petang waktu setempat, menurut editor BBC untuk Amerika Utara, Jon Sopel.

Melansir BBC, Rabu (15/4/2020), dalam jumpa pers ini, Trump mengklaim memiliki kewenangan "penuh" untuk mencabut kebijakan karantina wilayah atau lockdown tingkat nasional, yang bertentangan dengan sikap para gubernur dan pakar hukum.

Baca Juga: Rupanya Ini Alasan Trump Rajin Tampil Saat Konferensi Pers Virus Corona

"Presiden Amerika Serikat memiliki kekuatan penuh untuk melakukannya," kata Trump dalam jumpa pers di Gedung Putih, yang diwarnai perdebatan dengan para jurnalis.

Namun demikian menurut Konstitusi AS, negara bagian memiliki hak untuk menjaga ketertiban dan keamanan publik.

Trump kerap memanfaatkan konferensi pers harian di Gedung Putih untuk menyerang media.

Sebuah jaringan televisi menyebut konferensi pers pada Senin petang tersebut sebagai "reaksi paling berlebihan yang pernah ditunjukkan oleh seorang presiden AS".

Donald Trump masuk ke ruangan dengan sejumlah isu yang perlu dia selesaikan dengan media, kata wartawan BBC Jon Sopel yang meliput.

"Bukan tentang jumlah yang meninggal, yang sakit parah, orang yang takut tertular virus. Tapi (jumpa pers ini) tentang dia. Khususnya terkait kekesalannya terhadap media yang kritis atas penanganan pemerintahan AS terkait Covid-19," tulis Sopel.

Trump memutar video yang dibuat oleh staf Gedung Putih yang termasuk montase klip dari gubernur negara bagian yang memujinya untuk penanganan krisis Covid-19.

"Anda palsu, Anda tahu Anda palsu," kata Trump kepada seorang reporter saat reporter tersebut bertanya apa yang pemerintahannya telah lakukan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 pada Februari.

"Anda memalukan sekali, kamu sungguh memalukan."

Alih-alih memanfaatkan momentum untuk mengenang ratusan warga Amerika yang meninggal dunia karena virus corona selama 24 jam terakhir, Trump malah mengulang-ulang hal-hal baik yang telah ia lakukan.

"Kita sudah melakukan ini dengan benar, kita sudah benar, dan masalahnya pers tidak meliputnya," katanya.

Sebelumnya, sepuluh negara bagian di pantai Timur dan Barat AS berencana tengah menjajaki rencana pencabutan langkah pembatasan sosial.

Secara nasional, AS sejauh ini mencatat terdapat lebih dari 682.619 kasus positif dan 23.608 orang meninggal dunia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: