Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow! China Rupanya Gila-gilaan Jaga Ketat Publikasi Penelitian Asal Mula Virus Corona

Wow! China Rupanya Gila-gilaan Jaga Ketat Publikasi Penelitian Asal Mula Virus Corona Kredit Foto: Reuters/Aly Song
Warta Ekonomi, Beijing -

Pemerintah China telah melarang keras memublikasikan hasil penelitian tentang asal virus corona Covid-19. Belakangan ini, sejumlah situs perguruan tinggi telah menghapus setiap jurnal tentang asal Covid-19.

Di bawah peraturan baru, semua jurnal akademik tentang Covid-19 akan disaring dan diedit terlebih dahulu sebelum dapat dipublikasikan. Bahkan, jurnal tentang asal Covid-19 harus mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat China.

Baca Juga: Trump Mengancam WHO, China Pasang Badan dan Teriak: Keputusan AS Sangat Memprihatinkan!

Kebijakan baru itu dikeluarkan di tengah meluasnya wabah Covid-19 ke seluruh dunia yang menewaskan lebih dari 100.000 orang dan menyebabkan 1,7 orang jatuh sakit. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sering menyebut virus itu sebagai "virus China".

Setidaknya sejak Januari, para ahli kesehatan China juga telah memublikasikan serangkaian jurnal tentang Covid-19 di situs internasional. Beberapa laporan menyebutkan virus itu sudah ditemukan sejak Desember, tapi tidak digubris Pemerintah China.

Penemuan itu tidak hanya menuai keraguan tentang respons pemerintah dalam mengendalikan Covid-19 lebih awal, tapi juga perdebatan panjang di kalangan masyarakat China. Sebagian dari mereka meluapkan kekesalan dan kekecewaannya di media sosial.

Seorang peneliti dari China yang tidak ingin disebutkan namanya menilai langkah ini tidak tepat dan dapat mengganjal perkembangan penelitian. Karena, saat ini, para peneliti sedang melanjutkan observasi dari hasil-hasil penelitian sebelumnya.

"Saya kira kebijakan ini dikeluarkan secara terkoordinasi di tubuh pemerintah pusat untuk mengendalikan wacana. Mereka mencoba menulis wacana baru seakan-akan wabah ini tidak berasal dari China," katanya, kepada CNN.

"Saya yakin pemerintah tidak akan menoleransi siapa pun yang melakukan pelanggaran," tambahnya.

Kementerian Pendidikan China menyatakan jurnal akademik tentang asal virus wajib dikelola secara ketat. Setiap hasil penelitian tidak dapat langsung dipublikasikan dan harus melalui berbagai tahapan pemeriksaan, mulai dari komite tertinggi di universitas hingga badan pemerintah.

"Semuanya harus dikirim terlebih dahulu menuju Kementerian Pendidikan. Setelah itu, kami akan mengirimnya lagi ke gugus tugas yang khusus menangani penyaringan," ungkap Kementerian Pendidikan China.

"Jika gugus tugas mengesahkan, baru jurnal itu dapat dipublikasikan."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: