Peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai seruan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang menyerukan "Ayo Sambut Ramadhan dengan Salat Jumat" dalam poster digital justru menimbulkan kebingungan di kalangan umat muslim.
"Mencampuradukan aturan medis, politik, dan agama dalam imbauannya. Instruksi semacam ini berpotensi membingungkan umat itu sendiri," katanya kepada wartawan, Kamis (23/4/2020).
Baca Juga: Biar Gak Ribut-Ribut Soal Salat Jumat, Habib Rizieq Keluarkan...
Baca Juga: Habib Rizieq Minta FPI, PA 212, Dkk Galang Dana Jumbo untuk...
Menurutnya, instruksi menunaikan ibadah salat Jumat di bulan Ramadan itu telah membenturkan logika ukhrawi dan duniawi. Bahkan, ia menilai hal tersebut membuat dunia seolah lebih penting daripada ukhrawi.
Sambungnya, terkait pelaksanaan ibadah di masa pandemi ini, ia pun memuji kebijakan para ulama Arab Saudi yang dengan tegas melarang salat Jumat di masjid. Menurut dia, aturan tersebut bisa menjadi landasan umat Islam di dunia.
"Mufti agung Arab Saudi saja melarang Jumatan untuk mengurangi persebaran virus sesama jemaah karena mempertimbangkan menyelamatkan nyawa diri dan orang lain itu lebih penting, karena ibadah bisa di rumah. Ya kalau ulama Arab Saudi saja sudah melarang, kan kita tinggal ikut saja, karena mereka lebih paham dalil agama dan konteksnya," terang dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil