Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebijakan Lockdown Hasilkan Polusi Udara di Kota-kota Besar Dunia Merosot 60 Persen

Kebijakan Lockdown Hasilkan Polusi Udara di Kota-kota Besar Dunia Merosot 60 Persen Kredit Foto: Reuters/Manuel Silvestri

Dengan berkurangnya aktivitas lalu lintas dan pabrik akibat wabah Covid-19, dunia juga mengalami penurunan polusi udara. Hal itu terungkap dari citra satelit yang dikeluarkan Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) Amerika Serikat (AS) dan Badan Antariksa Eropa (ESA) beberapa waktu lalu.

Berdasarkan citra satelit, tingkat nitrogen dioksida di China menumpuk pada 1-20 Januari. Namun, pada 10-25 Februari, jejak gas tersebut hampir tidak terlihat mata. Nitrogen dioksida adalah gas yang berwarna kuning-coklat, biasanya diproduksi kendaraan bermotor, pembangkit listrik, dan fasilitas industri.

Peneliti kualitas udara di Goddard Space Flight Center NASA, Fei Liu, mengatakan penurunan itu terlihat paling jelas di Wuhan, pusat wabah Covid-19.

“Saya baru kali ini melihat penurunan drastis di area seluas itu. Tingkat pengurangannya sangat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” katanya, dilansir CNN.

Menurut IQAir, AirVisual, dan Greenpeace, China merupakan salah satu negara yang tidak terbebas dari polusi udara. Wilayah perkotaan di China juga sering diselimuti kabut asap. Melalui kebijakan baru, termasuk penggunaan mobil listrik, tingkat polusi di China diharapkan dapat menurun pada masa yang akan datang.

Selain China, negara lain yang menghadapi masalah polusi terburuk ialah India. Sebanyak 22 dari 30 kota polusi terburuk di dunia bahkan berada di India. Kota India yang paling tercemar ialah kota industri Gurugram. Tingkat polusi udaranya 13 kali lebih tinggi dibanding standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kerugian ekonomi yang ditelan dari kematian buruh akibat PM2,5 saja mencapai USD225 miliar. Adapun untuk kesehatan ditaksir mencapai triliunan dolar AS. Bank Dunia bahkan mengestimasikan polusi udara merugikan India sebesar 8,5% dari PDB. Dengan peningkatan industrialisasi, masalah itu akan kian sulit diatasi.

Polusi udara merupakan salah satu penyebab kematian yang tidak disadari banyak orang dan sudah menyebar ke seluruh dunia. WHO menyebut, sebanyak 91% penduduk dunia menghirup udara “jahat”. PM2,5 dapat mencemari aliran darah ketika terhirup hingga menyebabkan kanker, stroke, dan penyakit jantung.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: