Bergesernya Pola Hubungan Internasional Negara-negara Dunia di Tengah Wabah Corona
China, Indonesia, Australia
Dalam level yang lebih luas, pandemi COVID-19 kini mengalami perkembangan terbaru dalam konteks hubungan internasional.
Beberapa negara, termasuk Australia, kini menggugat China agar terbuka menjelaskan asal-usul virus corona yang kini menjadi wabah global.
Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa bahkan menuding China sengaja menyembunyikan virus ini sehingga harus bertanggung jawab atas wabah corona.
Pemeritah China disebut-sebut Inggris telah menutupi permasalahan ini selama periode Desember 2019 - Januari 2020.
Desakan yang sama disampaikan Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton, agar China lebih transparan mengenai pandemi COVID-19, sebagai jawaban untuk keluarga dari puluhan warga Australia yang meninggal akibat virus ini.
"Tentu saja kita pun akan dituntut jika Australia yang menjadi epicentrum virus ini yang kemudian menyebar ke masyarakat," kata Menteri Dutton.
"China harus menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan memberi informasi sehingga masyarakat mendapatkan kejelasan mengenai apa yang sesungguhnya terjadi, karena kita tidak ingin hal itu terulang," katanya.
Menteri Dutton sendiri positif terinfeksi virus corona dan terpaksa menjalani perawatan rumah sakit pada Maret lalu.
Sikap Australia terhadap China, dan sebaliknya, atas isu ini sedikit banyak akan mempengaruhi dinamika hubungan keduanya setelah pandemi.
Tetapi di Indonesia, gugatan yang serupa tidak terjadi.
Meski laten, sentimen anti-China sebagai kambing hitam COVID-19 belum mengemuka.
Randy malah melihat, ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap produksi dan pasar China tidak akan berubah banyak setelah pandemi, karena pada kenyataanya agak sulit bagi Indonesia untuk mengalihkan pasar atau mencari sumber produsen baru.
"Dengan banyaknya dana yang harus reaalokasikan untuk jaring pengaman sosial selama pandemi COVID-19, Pemerintah Indonesia akan cenderung semakin bergantung kepada kerjasama pendanaan asing bagi proyek-proyek pembangunan pasca pandemi COVID-19," kata Randy.
"Ini termasuk kerja sama pendanaan pembangunan dari China," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: