Kabar Baik Datang, Peneliti Unair Tengah Kembangkan Vaksin Khusus untuk Tanah Air
Nyoman mengungkap, belum ada ketersediaan whole genom khusus pasien Indonesia hingga saat ini. Berdasarkan data yang ia akses, ukuran genom virus Indonesia masih terbilang pendek, yakni hanya 30 ribu pasang basal. Meski demikian, Nyoman tidak pasrah menunggu kedatangan hanya berdiam diri saja. Sambil menunggu ketersediaannya, dia bersama tim memutuskan untuk mendesain dari whole genom-nya virus yang menginfeksi orang-orang Asia.
Usai melakukan pengecekan, dia menyimpulkan tidak ada perbedaan berarti antara pasien Asia dengan Indonesia. Mereka pun memutuskan untuk menggunakan whole genom dengan ukuran Asia.
Baca Juga: Edan, Covid-19 Masih Menggila, AS Malah Pamer Jet Tempur
"Kita desain data dari Asia. Artinya itu kan desaining dulu, kita pesan, dan masih berproses," ungkap dia.
Dia membandingkan, pengembangan vaksin Covid-19 yang dilakukan China serta Amerika membutuhkan waktu sekitar 14 bulan sebelum akhirnya masuk ke dalam tahapan uji klinik. Untuk itu, pengembangan vaksin yang sedang dilakukan baru dalam tahap menuju 10 persen.
Meski begitu, Nyoman optimistis setiap kendala pasti memiliki solusi yang dapat diterapkan. Apalagi dia sadar betul ikhtiarnya harus berkejaran dengan waktu. "Harus detail karena ini adalah penelitian bentuknya. Tapi kami tetap semangat," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: