Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diabaikan, Puluhan Jenazah Pasien Corona di New York Membusuk dalam Truk

Diabaikan, Puluhan Jenazah Pasien Corona di New York Membusuk dalam Truk Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, New York -

Sekitar 50 mayat yang sudah membusuk ditemukan di dalam empat truk tak berpendingin yang bergerak di dekat rumah duka di New York City, Amerika Serikat (AS). Puluhan mayat itu ditemukan setelah tetangga di sekitar rumah duka mengeluhkan bau busuk yang sangat menyengat berasal dari kendaraan.

Bau busuk itu itu mengindikasikan bahwa puluhan jasad itu kemungkinan telah disimpan di empat truk selama berminggu-minggu.

Baca Juga: Virus Corona Masuk New York Bukan dari China, Tapi...

Warga lingkungan Flatlands Brooklyn awalnya mencoba mengabaikan bau busuk itu, tetapi pada hari Rabu polisi akhirnya dihubungi untuk menyelidiki sumbernya.

Dari penyelidikan itulah ditemukann sekitar 50 mayat membusuk yang ditumpuk di dalam empat truk tanpa pendingin di dekat Andrew T. Cleckley Funeral Home (Rumah Pemakaman Andrew T. Cleckley).

Beberapa warga mengatakan kepada media setempat bahwa mereka memperhatikan bau tersebut selama beberapa minggu.

“Mereka membongkar mayat. Mereka memiliki mayat di lantai di dalam rumah duka. Mereka keluar satu per satu, darah menetes," kata seorang pria setempat kepada media lokal afiliasi CBS di New York, Kamis (29/4/2020).

Pria yang tidak disebutkan namanya itu mengaku melihat para pekerja rumah duka memindahkan mayat-mayat itu tanpa masker atau pun sarung tangan.

"Bau, lupakan saja. Itu luar biasa," ujar pria tersebut.

Pemimpin wilayah Brooklyn, Eric Adams, mengatakan dia tiba di fasilitas Rumah Pemakaman Andrew T. Cleckley pada Rabu malam untuk melihat apa yang terlihat seperti tempat kejadian perkara, dengan jalan-jalan ditutup ketika petugas memeriksa truk.

"Tampaknya truk itu penuh. Mereka mencoba menggunakan U-Haul sebagai cadangan," kata Adams. "Ini traumatis bagi anggota keluarga."

Belum jelas apakah puluhan mayat itu korban pandemi virus corona baru, Covid-19, atau bukan. Namun, New York City memang menjadi hotspot paling parah di AS akibat wabah penyakit tersebut.

Menurut data John Hokins University di New York City tercatat ada lebih dari 164.000 kasus infeksi Covid-19 dan sekitar 18.000 kematian. Krisis kesehatan telah menyebabkan tekanan abnormal pada kamar mayat dan rumah duka kota tersebut, banyak di antaranya dengan cepat kehabisan ruang penyimpanan untuk mayat.

Meskipun Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) telah menyediakan truk kamar mayat berpendingin untuk mengatasi lonjakan kematian, beberapa fasilitas masih berjuang untuk mengatasi kedatangan jasad-jasad baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: