"Pertanian kita harus berorientasi pada pertanian maju, mandiri, dan modern," pernyataan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (YSL), tersebut dikutip oleh Momon Rusmono selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dalam pembukaan Virtual Literacy pada Senin, 4 Mei 2020.
"Dalam pembangunan pertanian, ada dua hal yang tidak bisa ditinggalkan dalam setiap periode. Pertama, berbicara tentang kewajiban mewujudkan kedaulatan pangan. Yang kedua, kedaulatan pangan tidak bermakna apa-apa kalau pelakunya tidak sejahtera," lanjut Momon Rusmono menjelaskan.
Baca Juga: Imbas Corona, Pemberkasan Calon Mahasiswa Baru Politeknik Milik Kementan Diperpanjang
Kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Kesimpulannya, dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kunci utama terletak pada SDM dan merupakan kewajiban Kementerian Pertanian untuk menciptakan SDM Pertanian yang unggul dengan berbagai cara.
Dalam kesempatan lain, Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan merupakan tiga pilar utama pembangunan SDM Pertanian. Unggulnya SDM pelaku pembangunan pertanian terdiri dari tidak hanya ASN dari pusat sampai daerah saja, tetapi juga pelaku utama dan pelaku usaha, serta stakeholder pertanian lainnya.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM hingga dapat dikategorikan unggul adalah melalui literasi. Secara umum, literasi diartikan kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, dan berbicara untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti, selaku narasumber dalam virtual literacy ini menyampaikan, dunia pendidikan tidak dapat terlepas dari dunia literasi.
"Literasi tidak hanya membaca atau menulis, tetapi juga bagaimana kita mengolah dan mengomunikasikan hasil pembelajaran tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas," ungkapnya.
Hasil pembelajaran yang diolah secara bijak, kreatif, kritis, berdasarkan kultura dan kognitif akan bisa menghasilkan produk-produk yang akan berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan pertanian di lapangan.
Kementerian Pertanian c.q. Badan PPSDMP melalui Pusdiktan, yang memiliki 7 Politeknik dan 3 SMK-PP, selalu mendorong adanya gerakan literasi. Idha menyatakan dukungannya dengan mempersilakan para direktur politeknik dan SMK PP di bawah Kementerian Pertanian untuk bekerja sama melalui penyelenggaraan beberapa kegiatan bersama dengan PUSTAKA (Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian) untuk mendorong literasi pendidikan pertanian, utamanya literasi digital.
Retno Sri Hartati selaku Kepala PUSTAKA yang mengadakan virtual literacy ini menyambut baik kerja sama tersebut. (WR/VTR-Pusdiktan - 04/05)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum