Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Sesumbar Mau Umumkan Asal-Usul Virus Corona karena...

Trump Sesumbar Mau Umumkan Asal-Usul Virus Corona karena... Kredit Foto: Reuters/Brian Snyder
Warta Ekonomi, Sydney -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan satuan tugas virus corona Gedung Putih akan dikurangi perannya karena negara itu akan memasuki fase kedua penanganan pandemi. Sementara Ratu Inggris menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan Australia mencegah terjadinya kematian massal.

"Mike Pence dan satgas ini telah bekerja dengan baik," kata Trump saat berkunjung ke salah satu pabrik APD Arizona.

Ia berdalih bahwa perhatiannya sekarang lebih tertuju pada upaya membuka kembali pembatasan sembari tetap menjaga keselamatan.

"Mungkin kami akan membuat kelompok tugas baru untuk itu," ujarnya.

Tapi saat ditanya apakah dia akan mengumumkan "misi tercapai" dalam perang melawan virus ini, Trump menjawab, "Tentu saja tidak. Misi tercapai ketika semua sudah berakhir."

Trump kebali "sesumbar" bahwa pihaknya akan merilis laporan yang merinci asal-usul virus corona ini. Namun, dia tidak memberikan detail mengenai kapan pengumuman itu akan disampaikan.

Seperti diberitakan sebelumnya, tadinya Trump sempat memuji penanganan yang dilakukan Pemerintah China terhadap pandemi ini. Namun belakangan dia mulai menyerang dan menyalahkan Beijing ketika penyebaran virus semakin parah dengan jumlah korban yang terus bertambah.

Pada hari Minggu (3/5/2020), Menlu AS Mike Pompeo mengatakan ada banyak bukti bahwa virus corona berasal dari Institut Virologi Wuhan. Tapi ia juga tidak mau membantah pernyataan badan intelijen AS bahwa virus ini bukan buatan manusia.

Kebanyakan ahli percaya virus itu berasal dari sebuah pasar di Wuhan yang menjual satwa liar dan berpindah dari hewan ke manusia.

Perkembangan terbaru di New York, terungkap adanya 1.700 kematian di panti jompo.

Setidaknya 4.813 penghuni panti jompo diduga meninggal terkait COVID-19 di 351 dari 613 rumah perawatan di New York sejak 1 Maret.

Diperkirakan jumlah kematian penghuni panti jompo ini mencapai seperempat hingga seperlima dari total kematian akibat COVID-19 di New York.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: