Belum lama ini Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah menerbitkan dan menyebarkan selebaran infografis berjudul Nutrition Advice for Adults During Covid-19.
Selebaran infografis yang diterbitkan oleh Kantor Regional WHO Mediterania Timur tersebut berisi anjuran kepada orang dewasa untuk menghindari mengonsumsi lemak jenuh, termasuk minyak kelapa sawit khususnya selama pandemi Covid-19.
Atas tindakan WHO tersebut, Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) mengajukan protes dengan mengirimkan surat keberatan kepada WHO Mediterania Timur.
Baca Juga: Bukan Impulsif, Industri Sawit Tetap Produktif dan Kondusif
Dalam surat tersebut, CPOPC menyampaikan enam poin penting terkait fakta-fakta minyak kelapa sawit yang juga telah diverifikasi oleh para ahli gizi dunia selama bertahun-tahun.
1. Meskipun memiliki kandungan lemak jenuh tinggi, minyak kelapa sawit merupakan sumber minyak goreng yang paling banyak digunakan di dunia. Minyak kelapa sawit aman dikonsumsi karena memiliki komposisi asam lemak yang seimbang dan beragam serta telah dikonfirmasi manfaatnya oleh banyak studi penelitian ilmiah secara global.
2. Minyak goreng berbasis kelapa sawit diperoleh dari olein yakni fraksi cair minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang diproduksi melalui serangkaian proses pemurnian, pemutih, dan penghilang bau (RBD) yang sering disebut sebagai RBD palm olein dan sudah mematuhi standar HACCP.
3. RBD palm olein atau minyak goreng yang dijual di pasaran, memiliki lemak jenuh yang lebih rendah daripada CPO yang tidak diproses. Oleh karena itu, ketika dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang, RBD palm olein tidak memiliki risiko tambahan untuk penyakit kardiovaskular.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti