4. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa RBD palm olein memiliki efek positif pada pencegahan penyakit kardiovaskular. Hal tersebut dikarenakan tingginya konsentrasi asam oleat pada RBD palm olein sehingga dapat menurunkan kadar lipoprotein dan kolesterol dalam sistem darah.
Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa minyak sawit mirip dengan minyak nabati tak jenuh (misalnya: minyak kedelai, kanola, minyak zaitun, dan minyak bunga matahari) yang juga berpengaruh pada lipid darah.
5. Minyak kelapa sawit adalah sumber tokotrienol (suatu bentuk vitamin E) yang sangat baik untuk tubuh. Antioksidan ini mampu melindungi sel-sel tubuh dan dapat mengurangi risiko masalah kesehatan tertentu seperti penyakit jantung dan kanker.
Baca Juga: Harga CPO: Bukan Pelan Asalkan Selamat, Tapi Pelan Bikin Skakmat!
6. Rekomendasi tentang lemak jenuh dari sebagian besar lembaga kesehatan di seluruh dunia adalah untuk mengontrol tingkat konsumsi dan bukan dengan menghindarinya sama sekali. "Karena itu, infografis WHO menyesatkan dan tidak dijamin karena minyak sawit adalah minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia," catat pihak CPOPC.
Mengingat fakta-fakta tersebut, CPOPC sangat percaya bahwa minyak sawit tidak boleh terdaftar secara sewenang-wenang sebagai makanan yang dibatasi untuk dikonsumsi selama pandemi Covid-19. Bertentangan dengan asumsi yang salah arah tersebut, minyak kelapa sawit justru memiliki banyak manfaat kesehatan bagi orang dewasa.
Pihak CPOPC menambahkan, "Di saat kita semua tengah menangani pandemi Covid-19 bersama-sama, WHO harus menghindari memberi nasihat tentang penyakit tidak menular yang relatif berisiko rendah. Oleh karena itu, CPOPC meminta WHO untuk merevisi pernyataan tersebut disertai dengan penjelasan resmi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti