Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dosa Besar Amerika Hingga Diporakporandakan Covid-19

Dosa Besar Amerika Hingga Diporakporandakan Covid-19 Kredit Foto: Foto/Reuters/Feline Lim
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amerika Serikat (AS) menjadi negara terparah di dunia yang dilanda pandemi virus corona baru, Covid-19, baik dalam jumlah kasus infeksi maupun jumlah kematian. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pandemi di Amerika tak akan separah seperti ini jika pemerintah tidak melakukan 'dosa besar'.

Data worldometers pada Sabtu (9/5/2020) pukul 05.00 WIB yang dikutip, menunjukkan ada 4.001.136 kasus infeksi Covid-19 secara global dengan 275.399 kematian dan sebanyak 1.375.984 pasien berhasil disembuhkan.

Dari data global itu, AS berada di urutan puncak sebagai negara terparah dengan 1.318.526 kasus, 78.494 kematian dan 221.919 pasien sembuh.

Baca Juga: Siapkan Mental Hadapi Kenyataan, WHO Sebut Vaksin Covid-19 Tak Tersedia Sebelum Akhir. . .

Sebuah studi baru oleh tim peneliti China dan AS—yang belum dilakukan peer-review—melihat kemanjuran dari kebijakan stay at home orders (SAHO) atau perintah tetap tinggal di rumah dan pemakaian masker wajah dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Para peneliti melihat tingkat infeksi dan kematian di AS dan menyimpulkan kasus menurun tajam setelah perintah penguncian seperti itu diperkenalkan oleh beberapa pemerintah negara bagian.

Studi ini menunjukkan "titik balik" kunci dalam tingkat kematian AS datang pada 19 Maret ketika negara bagian California menerapkan SAHO. California adalah salah satu negara bagian AS pertama yang memperkenalkan perintah semacam itu. Tingkat kematian juga menurun bahkan lebih banyak setelah 23 Maret ketika kebijakan SAHO diperluas di 10 negara bagian.

Seandainya lebih banyak yurisdiksi yang dipilih untuk memberlakukan perintah tersebut, studi itu memperkirakan lebih dari 2.600 kematian terkait Covid-19 di California saat ini bisa saja diturunkan menjadi kurang dari 1.000. Ini kemudian akan memiliki efek knock-on untuk tingkat kematian di seluruh negara bagian Amerika.

Penelitian juga menyatakan pencabutan awal dari SAHO akan menyebabkan dampak yang cukup besar pada kasus baru Covid-19 secara harian dan kematian hingga lebih dari 3.000 jiwa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: