Blak-blakan Taufik Hidayat: Sampai Kiamat Olahraga Indonesia Tak Akan Maju karena Banyak Tikus!
Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, mengaku kapok menjadi bagian pemerintahan. Dalam hal ini sebagai staf khusus kementerian saat menteri pemuda dan olahraga (menpora) dijabat Imam Nahrawi.
Saat wawancara panjang berdurasi lebih dari satu jam, dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, peraih medali emas Olimpiade 2004 itu menyatakan kapok masuk pemerintahan.
"Asli kapok masuk pemerintahan, awalnya mau belajar, mertua juga kan di pemerintahan, siapa lagi yang meneruskan Bokap, di organisasi olahraga bulu tangkis, kemudian masuk pemerintahan, waduh ternyata tidak sejalan," ujar Taufik, Senin (11/5/2020).
Baca Juga: Meme Lucu Taufik Hidayat Bongkar Korupsi Imam Nahrawi
Taufik Hidayat yang kemudian menjadi saksi kasus korupsi yang menjerat Imam Nahrawi menambahkan, sampai kiamat pun olahraga Indonesia tidak akan maju. "Siapa pun menteri sama saja, setengah gedung kemenpora harus dibongkar, tikusnya banyak," jelasnya.
Taufik dalam wawancara yang sudah ditonton oleh lebih 1,4 juta orang ini mengusulkan sebaiknya menteri olahraga itu dipisahkan dari menteri pemuda. "Harusnya dipisah, biar bisa fokus urus olahraga. Kalau pemuda kan nanti akan ada kepentingan politik demi meraup suara pada pemilu selanjutnya," kata dia.
Menantu dari Agum Gumelar ini menceritakan awal mula masuk Kemenpora. Sebelumnya di Kemenpora ada satlak prima yang bertugas menyusun program untuk atlet, murni mengurus olahraga semua cabor. "Ada tiga wakil salah satunya bidang permainan yang membawahi bulu tangkis dan lain-lain. Masuklah saya di sana."
Awalnya motivasi Taufik masuk hanya untuk membantu para atlet. Saat menjadi atlet, ia merasakan begitu sulitnya. "Pencairan dana begitu sulit, padahal olahraga enggak bisa ditunda, bujet ada harus dipercepat. Kalau pun sampai, kadang duitnya tidak sama," ungkapnya.
Sekarang, Taufik lebih memilih memikirkan diri sendiri saja. "Sampai kiamat tidak akan maju olahraga Indonesia, kecuali yang akan maju olahraga individu. Kalau tim tidak kompak, saling menjatuhkan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti