Hati-Hati Berbelanja Online saat Idulfitri, Penjahat Siber Mengintai
Idulfitri adalah momen perayaan besar bagi Muslim di dunia, termasuk Indonesia. Namun, semenjak terjadi pandemi, seluruh momentum Idulfitri, seperti berkumpul dengan keluarga dan mengunjungi kerabat telah terbatas, bahkan hingga tradisi belanja Lebaran sekarang bergeser secara online.
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk Muslim terbanyak menjadikan Idulfitri sebagai bagian dari perayaan suci masyarakatnya. Tidak mengherankan, para pelaku kejahatan siber pun menganggapnya demikian," ujar Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky untuk Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/5/2020).
Selama liburan, orang melakukan lebih banyak berbelanja. Yang berarti, lebih banyak pula target yang menggoda para pelaku kejahatan siber. Dalam situasi sepert ini, setiap orang harus mengetahui kemungkinan pesan phishing, misalnya tautan daring yang tidak boleh diklik atau lampiran tak terduga yang berisi malware.
Baca Juga: Kemenkominfo Garansi PeduliLindungi dari Phising dan Malware
Tinjauan ancaman Kaspersky untuk kuartal pertama 2020 (Januari-Maret) di Indonesia menunjukkan 25,7% pengguna komputer hampir terpengaruh oleh ancaman berbasis web. Ancaman penjelajah web adalah metode utama untuk menyebarkan program berbahaya, seperti mengeksploitasi kerentanan di peramban dan plugin mereka (unduhan drive-by) dan rekayasa sosial.
Statistik ini sebenarnya mengungkapkan perubahan lebih baik dalam lanskap ancaman Indonesia dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana jumlah ancaman web berjumlah 30,1%. Statistik tersebut sekaligus menempatkan Indonesia di peringkat ke-46 di dunia dalam hal bahaya terkait berselancar di web.
Namun, perubahan positif ini seharusnya tidak menjadi alasan orang-orang untuk melonggarkan kewaspadaan mereka karena sedikit kelalaian akan menjadi celah yang sangat berharga bagi para pelaku kejahatan siber, terutama selama momentum besar seperti Idulfitri.
"Terlepas dari jumlah dan lanskap ancaman yang terjadi di Indonesia saat ini, saya tidak bosan mengimbau masyarakat Indonesia agar selalu menjaga kewaspadaan, melindungi privasi online dengan baik, dan jangan pernah terburu-buru membuat sebuah keputusan, serta menjaga kesehatan digital sebagaimana menjaga kesehatan fisik," lanjut Dony.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: