Hati-Hati Berbelanja Online saat Idulfitri, Penjahat Siber Mengintai
Selain ancaman web, hal lain yang perlu dipertimbangkan terutama saat memutuskan berbelanja online adalah keamanan sistem pembayaran milik Anda. Pada 2019 saja, Kaspersky menemukan spesimen pertama malware keuangan seluler (Trojan-Banker.AndroidOS.Gustuff.a), yang menunjukkan peningkatan otonomi.
Hingga saat itu, dua metode telah digunakan untuk mencuri uang dari rekening bank, pertama melalui SMS banking pihak korban. Ini merupakan teknik pencurian otonom yang hanya memerlukan informasi tentang penerima transfer.
Kedua, dengan mencuri kredensial perbankan online, para pelaku kejahatan siber akan menampilkan jendela phishing pada perangkat korban yang meniru halaman login bank dan memutar kredensial korban. Metode kedua telah menjadi cara yang paling banyak digunakan dalam beberapa tahun terakhir.
Terlepas dari apa pun metodenya, pada dasarnya, para pelaku kejahatan siber memiliki peluang besar untuk membuat kelas malware ponsel paling berbahaya mulai dari spyware, trojan perbankan, dan trojan ransomware.
Pada 2019, Kaspersky juga menemukan 106 paket instalasi untuk trojan mobile banking di Indonesia di sembilan bulan pertama tahun tersebut. Masih di tahun yang sama, Indonesia berada di peringkat 10 besar negara dengan pangsa pengguna yang terkena ancaman malware mobile.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: