Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengakui adanya kendala pembangunan rumah dalam Program Setuja Rumah tahun ini. Hal tersebut karena adanya pandemi Covid – 19.
“Memang cukup berpengaruh pada pelaksanaan Program Sejuta Rumah di lapangan,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Khalawi Abdul Hamid, dalam keterangannya, Kamis (21/5/2020).
Meskipun demikian, Direktorat Jenderal Perumahan telah menyusun pedoman bagi para pekerja untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan di lapangan.
Baca Juga: 10 Rusun di Jawa Timur Siap Diserahterimakan Kementerian PUPR
Pelaksanaan di lapangan selama Pandemi Covid -19, imbuhnya, dilaksanakan sesuai protokol kesehatan dan berdasarkan Surat Edaran Dirjen Perumahan No.03/SE/Dr/2020 tentang Pedoman pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Pada Direktorat Teknis Di lingkungan Jenderal Perumahan selama Masa Pandemik Covid -19.
“Kami tetap mengupayakan agar di akhir tahun capaian Program Sejuta Rumah bisa menembus 1.000.000 unit. Sedangkan target konservatif keseluruhan hingga akhir tahun sebesar 900.000 unit mengingat adanya pandemi Covid -19,” terangnya.
Sementara itu, per tanggal 11 Mei 2020, pembangunan Sejuta Rumah telah mencapai 215.662 unit. “Untuk capaian Program Sejuta Rumah per tanggal 11 Mei 2020 sebesar 215.662 unit,” ujarnya.
Berdasarkan data, presentase capaian Program Sejuta Rumah masih diprioritaskan untuk pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah yakni 79%. Adapun realisasi pembangunan rumah berasal dari kementerian/lembaga di luar Kementerian PUPR sebanyak 50.863 unit, Pemerintah daerah sebanyak 1.521 unit, rumah tapak yang dibangun oleh pengembang sebanyak 116.933 unit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman