Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Holding Perkebunan Nusantara III Rombak Direksi Besar-Besaran di 13 PTPN

Holding Perkebunan Nusantara III Rombak Direksi Besar-Besaran di 13 PTPN Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Restrukturisasi ini krusial untuk dilakukan mengingat besarnya peran PTPN Group terhadap perekonomian nasional. Saat ini, PTPN Group secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan seluas 1,17 juta hektare.

Produk komoditas PTPN Group mencakup komoditas anak perusahaan yang beragam terdiversifikasi, antara lain kelapa sawit, tebu, karet, teh, kopi, tembakau, dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing.

Berdasarkan data per 31 Maret 2020, areal tanaman PTPN III (Persero) dan anak perusahaan didominasi oleh tanaman kelapa sawit seluas 593.935 hektare, tanaman karet seluas 146.345 hektare, tanaman tebu seluas 62.583 hektare, serta areal teh 30.512 hektare.

Ghani menjelaskan bahwa transformasi bisnis ini merupakan serangkaian tahapan yang telah dilakukan sejak holding berdiri pada 2014, namun belum menunjukkan hasil yang optimal, baik dari sisi kinerja operasional maupun keuangan.

Oleh karena itu, PTPN III (Persero) sebagai Holding Perkebunan Nusantara yang merupakan induk usaha PTPN I, II, IV s/d XIV, telah menetapkan enam program prioritas dalam transformasi bisnis, yaitu Operational Excellence, Restrukturisasi Organisasi dan SDM, Divestasi Aset, Optimalisasi Aset dan Kemitraan, Restrukturisasi Utang, serta Restrukturisasi Perusahaan.

"Jadi, nantinya holding memberikan arahan strategis serta melakukan pengawasan dan evaluasi, sedangkan anak perusahaan fokus mengelola kegiatan operasional dalam memproduksi komoditas yang telah ditetapkan holding sehingga hasilnya akan lebih optimal," pungkas Ghani.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: