Akan tetapi, SBY sepakat apabila ada yang menebarkan fitnah kepada pemerintah apalagi Kepala Negara Presiden Jokowi dilakukan tindakan hukum. Namun, penguasa tidak boleh sangat arogan dan niatnya untuk melakukan pembungkaman terhadap rakyat yang ingin menyampaikan pandangannya.
"Bawa ajalah ke suasana kekeluargaan, meskipun hukum ditegakkan kalau sudah kelewat batas. Kalau sudah fitnah ya harus kita gunakan. Saya juga begitu dulu, dikritik seribu kali, dihujat ribuan kali saya masih sabar. Tapi kalau fitnah, saya bawa ke ranah hukum," ucapnya.
Sedangkan mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai mengaku dahulu mengkritik pemerintahan SBY lebih keras daripada pemerintahan Jokowi. Bahkan Menko Polhukam, Panglima TNI, KSAD, KSAU, dan KSAL secara resmi mengancamnya melalui konferensi pers bersama.
Baca Juga: SBY: Salah Besar Merasa Berhasil Atasi Corona! Lumpuhkan Dulu, Ekonomi Akan Tumbuh Lagi
"Sekab Pak Dipo Alam dan Staf Khusus Andi Arif sama. Tapi hebatnya Pak Presiden SBY menghormati demokrasi," kata Pigai lewat Twitter.
Sementara Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon saat dikonfirmasi, mengatakan bahwa video SBY yang beredar di media sosial tentang pandangannya terhadap Pemerintahan Jokowi itu merupakan video lama. Menurut dia, video tersebut bisa dilihat langsung dari akun YouTube SBY sendiri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti