Serangan Ransomware Mulai Turun, Tapi Terus Hantui UKM Indonesia
Namun, secara global, satu dari tiga ransomware yang diblokir oleh Kaspersky pada 2019 ditargetkan untuk pengguna korporasi. Ini menunjukkan bahwa para pelaku kejahatan siber semakin menargetkan bisnis dan perusahaan sebagai tandingan dari pengguna individu.
"Secara keseluruhan, kami telah mengamati penurunan signifikan dalam serangan ransomware yang telah kami blokir terhadap sektor UKM di Asia Tenggara. Angka kuartal pertama adalah 69% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di 2019," kata Yeo.
Ransomware merupakan jenis cyberware yang dirancang untuk menyadap uang baik dari individu atau perusahaan. Seringkali ransomware akan meminta pembayaran untuk mengembalikan perubahan yang telah dilakukan Trojan ke komputer korban. Perubahan ini mencakup enkripsi data yang disimpan pada disk pengguna sehingga mereka tidak dapat lagi mengakses informasi, dan memblokir akses normal ke sistem pengguna.
Untuk menginstal ransomware ke sistem pengguna, pelaku kejahatan siber biasanya menggunakan email phishing, situs web yang terinfeksi dengan program berbahaya atau perangkat lunak yang tidak diperbarui. Setelah Trojan terinstal, Trojan akan mengenkripsi informasi yang disimpan di komputer pengguna atau memblokir komputer agar tidak berjalan secara normal, sekaligus meninggalkan pesan tebusan yang menuntut biaya, untuk mendeskripsi file atau memulihkan sistem. Dalam kebanyakan kasus, pesan tebusan akan muncul ketika pengguna melakukan restart komputer setelah terjadi infeksi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: