Lebih lanjut, ia menambahkan memang ada perbedaan dampak yang berjarak cukup jauh antara 'do nothing' dan limited normalization dengan penerapan lockdown. Namun, buka berarti pemerintah memilih 'do nothing'.
"Jadi strategi kita itu mengambil apa yang disebut stringency of social distancing controls. Itu yang kita pilih. Jadi kalau dulu ada orang yang memaksa presiden, tidak mengambil lockdown begini begitu, tidak ada yang paham. Semua kita tidak paham mana yang paling baik," bebernya.
"Sehingga beliau (Presiden Jokowi) memutuskan, mengatakan pada kami, 'tidak, kita jangan lockdown'. Makanya keluarlah PSBB. Sebenarnya itu kombinasi dari yang apa saya sebutkan tadi," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil