Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pasien positif Covid-19 di Surabaya lebih dari 2.000 kasus. Namun, menurut Khofifah, tak serta masuk zona hitam seperti tertera dalam peta.
"Kemudian ada yang tanya, itu (di peta) kok ada yang hitam. Itu bukan hitam tapi merah tua. Seperti Sidoarjo yang angka kasusnya 500 (kasus) sekian merah sekali, kalau angkanya dua ribu sekian (Surabaya) merah tua," ujar Khofifah.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dr. Joni Wahyuhadi secara terbuka mengaku khawatir dengan penularan Covid-19 di wilayah Surabaya Raya. Surabaya bahkan disebut berpotensi menjadi Kota Wuhan, China, tempat pertama kali Covid-19 ditemukan dan mewabah.
"65 persen Covid-19 ada di Surabaya Raya. Ini tidak main-main kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan," kata Joni, di Surabaya, Rabu (27/5/2020) lalu.
Untuk diketahui, zona merah adalah wilayah dengan banyaknya kasus yang dikonfirmasi. Pada zona ini, kebijakan lockdown mulai diberlakukan untuk menghindari bertambahnya kasus dan korban akibat penyakit menular.
Saat suatu wilayah ditetapkan sebagai zona merah maka segala kegiatan harus dilakukan di rumah. Pembatasan perjalanan juga akan semakin ketat dilakukan, menjauhi kontak dengan orang luar, menjaga kebersihan, isolasi pasien yang positif, dan membuat fasilitas khusus untuk mereka.
Indonesia saat ini mencatat angka positif corona berjumlah 28.233 kasus. Sebanyak 8.406 di antaranya sembuh dan 1.698 meninggal dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: