Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Brasil Dikabarkan Hapus Data Covid-19 Setelah Angka Kasus Tembus...

Brasil Dikabarkan Hapus Data Covid-19 Setelah Angka Kasus Tembus... Kredit Foto: Reuters/Amanda Perobelli
Warta Ekonomi, Brasilia -

Pihak berwenang Brasil telah menghapus berbulan-bulan data terkait Covid-19 dari situs resmi pemerintah di tengah kritik atas penanganan wabah yang diambil Presiden Jair Bolsonaro. Brasil saat ini berada di peringkat kedua negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia dan di peringkat ketiga jumlah kematian akibat penyakit tersebut.

Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan hanya akan melaporkan kasus dan kematian dalam 24 jam terakhir dan tidak lagi memberikan angka total seperti kebanyakan negara.

Baca Juga: Edan Banget, Hampir 1.500 Warga Brasil Positif Covid-19 Meninggal Hanya dalam 24 Jam!

Pada Sabtu (6/6/2020), kementerian kesehatan menghapus data Covid-19 dari situs resmi yang telah didokumentasikannya dari waktu ke waktu dan oleh negara bagian dan kotamadya.

Sebaliknya, kementerian hanya menyatakan bahwa ada 27.075 kasus baru dan 904 kematian dalam 24 jam terakhir. Data itu juga menyebutkan bahwa 10.209 pasien telah pulih.

Bolsonaro mengatakan data kumulatif tidak mencerminkan gambaran saat ini.

"Data kumulatif ... tidak mencerminkan saat negara ini berada," kata Bolsonaro dalam cuitan di Twitter sebagaimana dilansir BBC. Namun, dia tidak menjelaskan mengapa informasi tersebut harus dihapus atau tidak dapat dirilis.

Dia mengatakan langkah-langkah tambahan sedang diambil untuk "meningkatkan pelaporan kasus".

Keputusan itu telah banyak dikritik oleh jurnalis dan anggota Kongres. Penghapusan data terjadi setelah Brasil melaporkan lebih dari 1.000 kematian selama empat hari berturut-turut.

Brasil baru-baru ini mencatat rekor dalam pertambahan jumlah kasus Covid-19 dan memiliki lebih banyak kematian baru dibandingkan negara-negara lain.

Negara Amerika Latin itu memiliki lebih dari 640.000 infeksi yang dikonfirmasi, tetapi jumlahnya diyakini jauh lebih tinggi karena pengujian yang tidak memadai. Lebih dari 35.000 orang di Brasil telah meninggal karena penyakit yang menyebar dari China sejak akhir tahun lalu itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: