Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 akan terkontraksi -3,1% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 2,97%. Kontraksi itu dipicu oleh penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah kota di Indonesia pada kuartal II-2020.
"Kuartal II kita memperkirakan kontraksi akan terjadi karena PSBB diberlakukan di berbagai tempat yang memilki kontribusi ekonomi nasional terbesar, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Ini akan memengaruhi kinerja kuartal II sebesar -3,1%," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal II yang cukup berat, maka untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif menjadi sesuatu yang luar biasa menantang.
Baca Juga: IMF Bakal Revisi Proyeksi Pertumbuhan Global 2020
"Hampir semua lembaga membuat proyeksi kuartal II dari perekonomian Indonesia. Hampir semua membuat prediksi kuartal II itu negatif antara -3 sampai -6," tambahnya.
Dia pun meyakini ekonomi Indonesia pada kuartal III dan kuartal IV akan kembali membaik. Adapun proyeksi ekonomi secara keseluruhan tahun ini bergantung realisasi pertumbuhan pada kuartal III, akankah lebih baik dibanding kuartal II. "Pertumbuhan ekonomi (tahun ini) akan sangat ditentukan di kuartal III," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti