Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupanya Virus Corona di Beijing Hasil Mutasi Terbaru, Pakar Kesehatan AS Ngaku Bahayanya...

Rupanya Virus Corona di Beijing Hasil Mutasi Terbaru, Pakar Kesehatan AS Ngaku Bahayanya... Isolat dari kasus COVID-19 pertama di AS, yang sebelumnya dikenal dengan 2019-nCoV atau virus novel corona, terlihat dalam gambar transmisi mikroskopis elektron yang diperoleh dari Centers for Disease Control (CDC) di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Selasa (10/3/2020). | Kredit Foto: Reuters/Hannah A Bullock and Azaibi Tamin

Mutasi Corona tingkatkan kemampuan infeksi

Sementara, hasil riset terbaru Scripps Research lembaga riset biomedik dan biokimia kenamaan AS yang dirilis belum lama ini menunjukkan, adanya mutasi yang meningkatkan secara signifikan kemampuan virus corona jenis baru itu untuk menginfeksi sel inang.

Hasil penelitian ini bisa menjelaskan, mengapa virus SARS Cov-2 di beberapa bagian dunia menginfeksi sangat banyak pasien dan membuat ambruknya sistem kesehatan. Virus yang diduga mengalami mutasi yang menyerang Italia, Spanyol, dan AS khususnya New York terbukti menyebar dengan cepat dalam skala besar.

Mutasi yang diberi nama D614G, meningkatkan jumlah “duri“ pada virus corona SARS Cov-2 yang membuat kenampakannya khas bagai bola penuh duri. Duri-duri inilah yang membuat virusnya memiliki kemampuan mengikat dan menginfeksi sel inang.

“Jumlah atau densitas dari duri fungsional pada virus corona, menjadi empat sampai lima kali lebih banyak akibat mutasi,“ kata Hyeryun Choe, salah satu peneliti dan penulis senior riset tersebut.

Para peneliti menyebutkan, sejauh ini belum jelas, apakah mutasi tersebut berdampak pada makin parahnya gejala pada orang yang terinfeksi atau meningkatkan kasus kematian. Disebutkan, untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut termasuk uji coba laboratorium.

Riset dari Scripps itu saat ini sedang menjalani peer review, yakni kajian independen dari pakar dalam bidang ilmunya, untuk menjamin kualitas dan kredibilitas riset.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: