Dituding Minta Bantuan Xi Jinping Buat Menang Pemilu, Trump Ngamuk: Bohong, Dia Hanya Orang Bodoh!
Sebagai informasi, amarah Trump ini bermula ketika kutipan dari buku karya Bolton berjudul The Room Where Happened: A White House Memoir muncul dalam majalah The Wall Street Journal pada Rabu lalu. Dalam kutipan-kutipan itu, Bolton menulis hal-hal yang selama ini tidak terungkap ke publik, termasuk soal percakapan antara Trump dan Xi Jinping dalam pertemuan di KTT G20 pada Juni 2019 lalu di Osaka, Jepang.
Baca Juga: Trump Ngaku Belum Punya Rencana buat Jadi Mediator China-India karena...
"Trump... yang menakjubkan, mengalihkan pembicaraan ke pemilihan presiden AS mendatang, menyinggung kemampuan ekonomi China dan memohon kepada Xi untuk memastikan dia (Trump) menang pemilu," tulis Bolton.
Tak sampai di sana, Bolton juga menyebut bahwa di pertemuan tersebut, Trump beberapa kali menyanjung Xi secara berlebihan.
Baca Juga: Usul Trump Buat Batasi 'Tameng' Medsos Dapat Dukungan Nih, Buat Batasi Perlindungan ke . . . .
Bolton menulis bahwa Trump sempat menyatakan, "Anda adalah pemimpin China terbesar dalam 300 tahun." Pernyataan itu kemudian diubah sendiri oleh Trump menjadi, "Anda pemimpin terhebat dalam sejarah China," jelas Bolton dalam tulisan kontroversialnya itu.
Secara terang-terangan, Bolton menyebut bahwa Trump mendukung China untuk terus membangun pusat penahanan massal etnis Uygurs dan minoritas muslim lainnya di Xianjiang. Kemudian, Bolton juga bilang bahwa mengenai Taiwan, Trump tidak tertarik mendukung pulau demokrasi yang diklaim Chinasebagai wilayah kedaulatannya.
"Begitu banyak komitmen dan kewajiban Amerika kepada sekutu demokratis lainnya," tegas Bolton lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: