Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astaga Kocak! Pengguna TikTok dan K-Popers Bisa-bisanya Sabotase Kampanye Trump

Astaga Kocak! Pengguna TikTok dan K-Popers Bisa-bisanya Sabotase Kampanye Trump Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Washington -

Pengguna TikTok dan penggemar K-Pop menyabotase kampanye Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Tulsa, Oklahoma. Mereka menyabotase dengan cara memesan tiket fiktif dan tak hadir. Pengguna di berbagai platform media sosial mengakui di videonya bahwa mereka menyelesaikan pendaftaran ikut kampanye Trump tanpa niat untuk hadir.

Sebelum kampanye, manajer kampanye Trump, Brad Parscale, mengatakan telah ada lebih dari satu juta permintaan tiket untuk acara tersebut. Namun hasilnya, ribuan tempat duduk untuk acara tersebut kosong dan Wakil Presiden Mike Pence membatalkan pidatonya di hadapan kerumunan yang tidak terwujud.

Baca Juga: Kacau, Staf Tim Kampanye Trump Terjangkit Virus Corona, Gimana Nasib Sang Presiden?

Penasihat kampanye Trump melihat kampanye itu sebagai cara untuk meremajakan basisnya dan menunjukkan dukungan bagi para pemuda. Seperti serangkaian survei yang menyatakan dia mengikuti lawannya dari Partai Demokrat, mantan wakil presiden Joe Biden.

Oklahoma melaporkan peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Departemen kesehatan negara bagian pun telah memperingatkan mereka yang berencana menghadiri acara tersebut bahwa mereka menghadapi peningkatan risiko terkena virus.

Sabotase berawal dari cicitan Trump yang mendesak orang untuk mendaftar secara daring dengan ponsel mereka untuk mendapatkan tiket gratis. Tim kampanye Trump juga mengatakan kampanye itu adalah first-come-first-serve dan tidak ada yang mengeluarkan tiket aktual.

"Kaum kiri selalu membodohi diri mereka dengan berpikir bahwa mereka pintar. Mendaftar untuk ikut kampanye hanya berarti Anda sudah RSVP dengan nomor ponsel," kata juru bicara kampanye Trump, Tim Murtaugh, dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita Reuters dikutip Aljazirah, Senin.

"Tapi kami berterima kasih pada mereka untuk informasi kontak mereka," katanya menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: