Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China dan India Kukuh Pertahankan Klaim atas Wilayah Perbatasan

China dan India Kukuh Pertahankan Klaim atas Wilayah Perbatasan Kredit Foto: Reuters/Danish Ismail
Warta Ekonomi, New Delhi -

Sumber dari tentara India mengatakan, India dan China telah menyelesaikan pertemuan di tingkat komandan pasukan, Senin (22/6/2020) waktu setempat. Pertemuan tersebut dikatakan tidak banyak berubah dalam sikap kedua belah pihak tentang klaim teritorial yang saling bertentangan di tengah eskalasi baru-baru ini di perbatasan.

"Pertemuan tingkat Komandan Korps antara India dan China berakhir setelah 11 jam. China bersikeras tentang penarikan pasukan dari Lembah Galwan dan kawasan Finger 4. India juga tetap teguh dalam permintaannya bahwa China harus kembali ke posisi sebelum Mei 2020," kata sumber itu dikutip laman?Sputnik, Selasa (23/6/2020).

Baca Juga:?Ketika Pasukan China dan India Saling Berteriak di Atas Salju Himalaya: Mundur, Jangan Ribut

"Sisi India juga menuntut agar China harus menghentikan penumpukan pasukan di sepanjang garis perbatasan atau disebut Line of Actual Control (LAC) dan menetapkan waktu untuk penarikan pasukan," lanjutnya.

Pertemuan dimulai pada hari sebelumnya dengan fokus pada konfrontasi mematikan yang terjadi antara pasukan India dan China di Lembah Galwan, wilayah Ladakh India yang berbatasan dengan wilayah Aksai Chin di China.

Bentrokan itu menewaskan 20 prajurit India dan lebih dari seratus lainnya cedera. Sementara, Beijing belum mengkonfirmasi jumlah korban di pihaknya, media telah mengklaim bahwa puluhan tentara China juga terbunuh.

Sejak perang 1962 antara India dan China, keduanya tidak memiliki batas yang jelas di Himalaya. Sebagai akibatnya, sejak saat itu daerah tersebut sering jadi lokasi pertikaian antara militer kedua belah pihak.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada sebuah pengarahan di Beijing, Senin, bahwa kedua pihak dalam komunikasi melalui saluran diplomatik dan militer.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: