Pemerintah menyerap dana Rp9,5 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp38,84 triliun.
"Hasil lelang sukuk ini melampaui target indikatif yang ditentukan sebelumnya Rp7 triliun," menurut keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Baca Juga: Pemerintah Lelang Sukuk Rp7 Triliun di Era New Normal
Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS24122020 nihil dengan imbal hasil rata-rata tertimbang, juga nihil dan imbalan secara diskonto. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 24 Desember 2020 ini sebesar Rp4,95 triliun.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS002 Rp4,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,638% dan tingkat imbalan 5,45%. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022 ini mencapai Rp17,3 triliun.
Untuk seri PBS026, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,35 triliun dengan tingkat imbalan 6,49%. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 ini mencapai Rp8,4 triliun. Selanjutnya seri PBS023, jumlah yang dimenangkan sebesar Rp1,4 triliun dengan tingkat imbalan 8,12%. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2030 ini mencapai Rp3,2 triliun.
Sementara itu, bagi seri PBS022, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,44 triliun dengan tingkat imbalan 8,62%. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2034 ini sebesar Rp1,5 triliun.
Terakhir untuk seri PBS005, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,15 triliun dengan tingkat imbalan 6,75%. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2043 ini sebesar Rp3,3 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum