Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kampanye Free West Papua, Ratu Kecantikan Selandia Baru Dihujat Warganet Indonesia

Kampanye Free West Papua, Ratu Kecantikan Selandia Baru Dihujat Warganet Indonesia Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Auckland -

Diamond Langi, ratu kecantikan New Zealand (Selandia Baru) dalam ajang Miss Universe 2019, dihujat ribuan warga Indonesia pengguna di media sosial. Musababnya, dia mengampanyekan Papua Barat merdeka dengan menyinggung diskriminasi terhadap orang provinsi timur Indonesia tersebut.

"Posting yang saya buat adalah #FreeWestPapua dengan video yang menunjukkan diskriminasi yang harus dialami orang-orang Papua selama bertahun-tahun," katanya di halaman Facebook dan Instagram Coconet TV.

Baca Juga: Menakar Masa Depan Papua Demi Kedaulatan NKRI

ISqIdgB-NaHc2a0v3_lItz4ZmLjWPFw1SteQbhAv217HEQox4vE2Dc39vaaYAHCsvw8R-9rB64FjtvbwGJbTTl5gPYnuTasf2w96U2XBV6wik1ol

Di laman "Women of the Islands-Diamond Langi" di situs web Coconet TV, ratu kecantikan New Zealand-Tonga kelahiran Auckland itu mengatakan;

"Saya membagikannya karena saya ingin membawa kesadaran dengan apa yang terjadi dengan orang Papua Barat, terutama sekarang dengan gerakan Black Lives Matter."

Lebih lanjut, dia menyerukan kontestan Miss Universe 2019 dari Indonesia; Frederika Alexis Cull, menyampaikan pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar membebaskan tujuh aktivis Papua Barat dari penjara.

“Saya dengan baik hati meminta Miss Indonesia (Frederika Alexis Cull), yang saya temui tahun lalu di Amerika ketika berkompetisi di Miss Universe, untuk berbicara dengan presiden negaranya (Joko Widodo) untuk membebaskan tujuh aktivis yang dinyatakan bersalah atas pengkhianatan karena memprotes rasisme," paparnya, seperti dikutip Asia Pacific Report, Kamis (25/6/2020).

Dia mengatakan bahwa dari satu posting-nya telah diserang oleh troll-trollwarga Indonesia yang masih ada di halaman Facebook-nya.

"Dari satu posting itu, Instagram saya dibanjiri dengan komentar kasar (setidaknya 10.000 komentar dalam sehari) dan mereka juga mulai menyalahgunakan keluarga saya, teman dekat, dan bahkan organisasi yang bekerja dengan saya," katanya di laman web Coconet TV-nya.

“Saya seperti, wow jika ini terjadi pada saya hanya dari membuat posting, bayangkan apa yang terjadi pada orang-orang Papua Barat!," ujarnya

"Saya harus menonaktifkan beberapa media sosial saya sebentar tapi jangan khawatir saya akan kembali," imbuh dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: