Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mubazir! Lebih dari 4.000 Paket Bansos di Depok Mangkrak Tak Bertuan, Akhirnya Banyak yang Rusak!

Mubazir! Lebih dari 4.000 Paket Bansos di Depok Mangkrak Tak Bertuan, Akhirnya Banyak yang Rusak! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Depok -

Sebanyak 4.200 paket sembako bantuan sosial yang belum tersalurkan di aula Balai Rakyat, Kecamatan Sukmajaya Depok. Ironisnya lagi, tak sedikit dari ribuan paket itu telah dalam kondisi rusak.

Selain paket sembako, sebanyak sekira 300 kilogram telur ayam hasil bantuan sosial juga ditemukan dalam kondisi membusuk di Balai Rakyat. Semuanya merupakan bantuan sosial dari Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Ya Allah, 300 Kg Telur Bansos di Depok Busuk!

Kepala Kantor Pos Depok, Diki Hendrawansah, menuturkan bahwa sejumlah bantuan ini tidak tersalurkan karena berbagai faktor.

“Itu yang enggak diambil tuh karena emang pindah, pindah halaman, meninggal, ya hal-hal seperti itu. Yang belum diambil semuanya ada sekitar 4.200 paket sembako,” katanya usai melakukan pemusnahan 300 kilogram telur ayam busuk di halaman Balai Rakyat, Depok pada Sabtu 27 Juni 2020.

Diki mengatakan, pihaknya sebagai penyalur bantuan telah berusaha mengikuti data yang diajukan oleh pemerintah setempat. Namun sayangnya, masih ada yang belum akurat.

Baca Juga: Dear Warga Bandung, Aduan Bansos Bisa Lewat SLRT Cetar Juara

“Kemungkinan besar kita sudah koordinasi dengan RT RW alamatnya tidak ditemukan atau dikenal mungkin pindah, meninggal, ada yang dobel bantuan," tambahnya.

Lebih lanjut dirinya mengakui, hal ini bakal menjadi bahan evaluasi ke depan sehingga tidak ada bantuan yang mubazir. “Kemungkinan yang meninggal dan sebagainya di tahap kedua tidak lagi muncul sehingga meminimalisir barang-barang yang nanti tersisa.”

Diki menambahkan, nantinya ribuan paket yang masih tersisa ini akan diserahkan kembali ke pemerintah. “Ini kami serahkan ke pemerintah, nah nanti atas instruksi mereka apakah disalurkan ke yayasan yatim piatu atau pesantren menunggu instruksi selanjutnya,” ujar dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: