Sueb_soleh menimpali. Kata dia, yang disurvei jangan kantor-kantor pemda dan kantor swasta aja dong. "Survei noh ke pasar tradisional, pelabuhan, UKM dan pemukiman gang-gang padat penduduk. Pada gak pake tuh di sana," katanya.
Menurut Husein Shelly, bantahan Risma menegaskan bahwa kasus corona di Surabaya memang masih tinggi. "1. Ngebantu statemen presiden sendiri. 2. Terus kenapa tetap tinggi penyebaran Covid-19 di sana, kalau masker n tenaga medis masih memadai..?? Aneh, ibu cantiq ini..," ucapnya.
"Bukan 70% tidak pakai masker, tapi baru 30% warga yang pakai masker. Bahasa Indonesia gue makin keren, sejak rejim ini," ujar Amanwholoves_ .
KavindraOemar mengatakan, ukuran sukses tidaknya menekan penyebaran corona bukan sebatas banyaknya pemakai masker di jalan. "Susan ukurannya bukan liat jalan sekali doang. Lagi pula intinya kan nih virus menyebar cepat di Surabaya. Buktinya ya korbannya banyak. Droplet bisa masuk ke mulut, idung, mata kalo ga ditutup masker," ungkapnya.
"Tidak perlu berbantah-bantahan, akan bikin semakin warga Surabaya tertekan. Yang penting atasi corona dengan baik dan berhasil, akan tidak ada lagi peluang kritik," ujar Eddybroadcaster.
Sementara, Frdhani meminta masyarakat tidak hanya menyalahkan Pemkot Surabaya. Dia bilang, masyarakat Surabaya justru saat berinteraksi dengan orang lain banyak tidak bermasker, tapi saat berkendara pake masker.
"Ini perilaku kebanyakan warga yang tentunya ga cuma di Surabaya saja," katanya. "Saya dukung Bu Risma tiap hari melintas Surabaya lebih dari 70 persen pakai masker," kata Ahm4dz4in.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: