Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerja Sama Gelap Soeharto dengan Israel dan Dialog Gus Dur

Kerja Sama Gelap Soeharto dengan Israel dan Dialog Gus Dur Soeharto | Kredit Foto: Istimewa

Pada awal 1991, Indonesia mengekspor komoditas sejumlah 31 ribu dolar Amerika Serikat, yang jumlahnya melonjak pada tahun-tahun berikutnya sejumlah 1.7 juta dolar Amerika Serikat. Pada Oktober 1994, sejumlah rombongan besar pengusaha-pengusaha dari Israel datang ke Jakarta (Retnowati Abdulgani-Knapp, Soeharto the Life and Legacy of Indonesia's Second President, hal 158).

Yitzhak Rabin

photo

Pada 2009, untuk menfasilitasi inisiasi kerja sama-kerja sama internasional antara Indonesia dan Israel, dibentuklah Israel-Indonesia Chamber of Commerce, yang secara resmi dibentuk di Tel Aviv. Lembaga ini dibawah inisiasi the Israel-Asia Chamber of Commerce, yang bertujuan meningkatkan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Israel, meski tidak ada relasi diplomatik resmi.  

Kunjungan Yitzhak Rabin ke Indonesia, sekaligus undangan pemerintah Israel terhadap beberapa tokoh Muslim pada 1994, telah membuka jalan Gus Dur terlibat dalam diskursus dan upaya perdamaian Israel-Paletina. Pada 1997, di tengah kecaman dari organisasi-organisasi Muslim, Gus Dur datang ke Israel untuk kesekian kalinya.  

Pengalaman ketika belajar di Kairo Mesir, dan Baghdad Irak, serta intensitas dialog Gus Dur dengan beberapa tokoh politik dan pemuka agama Israel, merupakan latar belakang kiprah Kiai Abdurrahman Wahid dalam isu Israel-Palestina.   

Yitzak Rabin seorang pemimpin visioner dari Israel. Dia menjadi perdana menteri Israel dalam dua periode, yakni 1974-1977 dan 1992 hingga  1995. Sayangnya, Rabin meninggal secara dramatis. Dia terbunuh pada 4 November 1995, dan jenazahnya dimakamkan di Helkat Gedolei Ha'Uma.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: