Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menilai reaksi sujud Wali Kota Tri Rismaharini di hadapan para dokter dari IDI lebih heboh dari kemarahan Presiden Jokowi.
Dalam tulisannya, di www.disway.id, seperti dikutip, Rabu (1/7/2020), Dahlantampak lupa dengan kejadian besar yang ada didekatnya, Surabaya, Jawa Timur yang merupakan asal-usulnya.
Baca Juga: Gak Kebayang! Dahlan Bongkar Orang Penakut Saat Jokowi Marah!
Baca Juga: Marah Jokowi Gak Ketulungan, Dahlan: Gaya Marahnya Khas Jawa
Berikut tulisan lengkap Dahlan,
Sujud Risma
Anda sudah tahu: Bu Risma (Tri Rismaharini) sampai sujud-sujud. Di depan para dokter. Senin kemarin.
Hasilnya nyata: diketahuilah kenapa rumah-rumah sakit di Surabaya terlalu penuh penderita Covid-19.
Setelah adegan heboh itu jalan keluar pun ditemukan.
Penyebab utama lubernya rumah sakit itu bisa diketahui. Jumlah penderita Covid-19 masih naik. Tapi ada penyebab lain: pasien Covid-19 terlalu lama berada di rumah sakit.
Mengapa?
Karena yang sudah negatif tidak boleh pulang. Harus menunggu hasil tes swab yang kedua. Padahal jarak tes pertama dan kedua itu bisa lima sampai enam hari.
Prosedur yang seperti itu sesuai dengan peraturan yang tidak bisa dilanggar. Itulah peraturan Kementerian Kesehatan.
Bagaimana kalau dilanggar?
Akibatnya bisa fatal: biaya perawatan tidak ditanggung BPJS.
Wali kota Surabaya pun ternyata bisa menerima masukan itu. Setelah tenang Bu Risma pun mengambil keputusan: pasien negatif harus cepat dipulangkan. Biar pun itu baru hasil tes swab pertama.
Bagaimana kalau BPJS tidak mau mengganti biayanya?
Di sinilah hebatnya Bu Risma: "Pemda Surabaya yang akan mengganti," katanyi di forum itu.
Peserta rapat pun lega. Ada jalan keluar. Rapat bisa selesai dengan baik.
Padahal rapat itu sempat menegangkan. Terutama setelah berlangsung setengah jam. Tiba-tiba Bu Risma berdiri dari tempat duduknyi. Dia maju ke depan meja pimpinan. Dia bersujud di lantai. Sampai ndelosor.
Yang hadir di rapat itu pun tertegun. Sebagian nimbrung ke tempat Bu Risma ndelosor di aspal. Termasuk moderator rapat itu, Ketua IDI Surabaya, dr Brahmana.
Mereka memapah Bu Risma agar bangkit dari ndelosornyi. Bu Risma kembali ke kursinyi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: